Minggu, 24 Mei 2009

Lantai Parket

Parket berasal dari istilah berbahasa asing, yaitu: parquette. Parquette berarti menyusun potongan-potongan kayu untuk dijadikan penutup lantai. Lantai parket dari kayu memberikan pandangan yang indah. Lantai ini banyak dibuat di rumah yang mewah seperti vila, gedung kesenian tempat rekreasi dan lain-lain. Bahan parket dari kayu doreng, sono keeling, kayu besi serat kayu dengan berat jenis lebih dari 0,7.
Ada berbagai macam tipe parket yaitu:
1. Solid Wood.
Parket ini dibuat dari potongan-potongan kecil kayu. Seluruh body parket ini berasal dari satu jenis kayu saja, antara lain: jati, sonokeling, merbau, oak dan lain-lain.
2. Engineering Parquet.
Body parket ini dekor utamanya hanya berupa lapisan tipis (ply) sedangkan bagian bawahnya dapat berupa jenis kayu lain yang lebih rendah kualitasnya. Dengan proses engineering parket ini disusun untuk menghasilkan parket yang lebih murah.
Parket kayu olahan memiliki banyak kelebihan, dibanding yang berbahan kayu solid.
  • Pemasangannya mudah dan memakan waktu yang relatif singkat.
  • juga tahan lama dan tahan terhadap rayap.
  • Pilihan motifnya beragam, perawatannya pun tidak sulit.
  • memasangnya dan melepaskannya mudah. Jadi, tidak perlu repot jika suatu saat Anda ingin mengganti tampilan lantai Anda lagi.
Tahapan Pemasangan Parket
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Pemasangan rangka lantai parket
3. Pekerjaan Persiapan komponen parket
4. Pekerjaan pemasangan parket
5. Pekerjaan pemasangan lapisan penutup parket

Pekerjaan persiapan
Adalah menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan dijalani, meliputi referensi pekerjaan, tempat kerja, bahan, peralatan, kelengkapan alat-alat dan pakaian kesehatan dan keselamatan kerja.

Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan
1. Keamanan lingkungan tempat kerja
Penempatan alat-alat pekerjaan demikian juga alat-alat kesehatan dan keselamatan kerja maupun orang-orang disekitarnya atau lingkungannya yang aman dan nyaman untuk pelaksanaan pekerjaan, terutama alat-alat yang menggunakan arus listrik.
2. Pakaian dan peralatan yang melindungi
Sesuai dengan persyaratan standar
3. Penggunaan alat-alat dan peralatan
4. Penanganan bahan
Penempatan bahan-bahan seperti papan kayu dan balik kayu ditempatkan sedemikian rupa, sehingga mudah dijangkau, tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan efisien.

Persyaratan Jaminan kualitas
Adalah standar kualitas yang dijadikan pedoman mutu hasil atau suatu pekerjaan.
1. Prosedur-prosedur pengoperasian di tempat kerja
Adalah tata cara untuk mengatur penggunaan tempat kerja.
2. Kualitas bahan
syarat-syarat fisik kayu juga harus diperhatikan antara lain:
  • Kayu sebaiknya lurus(tidak terlalu melengkung)
  • Ukuran penampang kayu dari ujung yang satu ke ujung yang lain hampir sama
  • Tidak terdapat kayu muda/kowal/gubal
  • Tidak terdapat retak-retak pada sepanjang kayu
  • Kayu kering udara (tidak terlalu basah)
  • Kayu tidak lapuk/tidak kena rayap/tidak kena jamur.
3. Prosedur mengangkat barang
4. Menggunakan dan merawat perkakas
5. Perhatian Pada Gambar Rancangan Dan Spesifikasi

Perlengkapan dan peralatan pelindung pribadi
1. Topi/helm (safety helm)
Sebagai kenyamanan dan keamanan bila bekerja diterik matahari maupun keamanan/pelindung kepala bila tertimpa benda dari atas kepala.
2. Penutup telinga (ear plug)
Sebagai pelindung telinga dari suara kebisingan (meredam kebisingan) dan melindungi telinga dari benda-benda halus agar tidak masuk kedalam telinga.
3. Masker pelindung mata/kacamata
Sebagai pelindung mata dari benda-benda kecil agar tidak mengenai mata yang dapat mengakibatkan kerusakan mata/kebutaan. Masker dapat berupa kacamata bening atau kacamata hitam/gelap. Kacamata hitam/gelap berfungsi mengurangi intensitas cahaya.
4. Sabuk pengaman (safety belt)
Alat untuk mengikatkan badan pada tiang, sehingga orang yang bekerja di suatu ketinggian dapat bekerja dengan dua tangan
Berfungsi menghambat debu-debu halus agar tidak masuk ke dalam paru-paru, sehingga resiko kerusakan saluran pernapasan dan paru-paru dapat diminimalisir.
5. Sarung tangan kulit
Melindungi telapak tangan dari benda tajam/runcing/gesekan/getaran maupun aliran listrik.
6. Pakaian kerja (wear pack)
Mempunyai persyaratan nyaman dipakai (dari bahan kapas), menyerap keringat, mudah untuk melakukan aktifitas/gerakan, misal: jongkok, berjalan, berlari, memanjat (tidak terlalu longgar atau terlalu sempit).
7. Sepatu (civil shoes)
Biasanya dari kulit sol sepatu keras dapat melindungi kaki dari benda-benda runcing/tajam, pada ujung depan sepatu terdapat plat baja yang bisa menahan beban sampai lebih dari 1 ton.

Menyiapkan tempat kerja yang aman.
1. Pelarangan masuk
2. Penempatan kabel listrik
3. Debu dan Bahan sisa potong
4. Penerangan dan Keterbatasan ruang gedung


LEMBAR KERJA
MEMASANG LANTAI PARKET

Sekolah : SMK Negeri 1 Jakarta
Jurusan : Teknik Bangunan
Mata Pelajaran : Teknik Kosntruksi Kayu
Kelas/Semester : XI (K1 dan K2)/2 (2008-2009)

A. Tujuan Umum
Siswa dapat membuat dan memasang lantai parket dengan tepat dan benar sesuai dengan instruksi guru.
B. Tujuan Khusus
  • Siswa dapat melakukan prosedur kerja yang tepat dan benar.
  • Siswa dapat menyiapkan bahan yang baik dan benar sesuai gambar dan spesifikasi.
  • Siswa dapat memilih dan menggunakan peralatan kerja sesuai fungsinya dengan baik dan benar.
  • Siswa dapat mengolah bahan dengan peralatan yang ada dari mengahluskan, memotong, melukis, memahat dan merangkai sehingga tersusun sebuah konstruksi lantai lantai parket.
C. Perkakas dan Perlengkapan dan Bahan
1. Alat-alat
a. Ketam/ mesin ketam portable/mesin ketam statis
b. Gergaji potong/mesin portable/mesin statis
c. Gergaji belah/mesin portable/mesin statis
d. Gergaji Punggung
e. Siku
f. Meteran
g. Perusut
h. Potlot/spidol
i. Palu kayu
j. Palu besi
k. Pahat
2. Alat Penyambung
Paku 5 cm sebanyak 6 buah
Paku 2 cm sebanyak 12 buah
3. Bahan
Balok kecil/kaso 4/6-50 sebanyak 5 buah
Papan 2/6-30 sebanyak 6 buah
D. Keselamatan Kerja
Perlengkapan
1. Topi/helm (Safety helm)
2. Penutup telinga (Ear plug)
3. Masker pelindung mata/kacamata
4. Masker hidung
5. Sepatu (Civil shoes)
6. Pakaian kerja (Wear pack)
7. Sarung tangan
Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja dan perlengkapan K3 dengan baik
2. Berdoalah sebelum bekerja
3. Ikuti petunjuk dari Instruktur/Guru pembimbing
4. Konsentrasilah pada pelajaran dan tidak boleh bersendau gurau
5. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya dan kemampuan alat.
6. Cek semua mesin-mesin dan pastikan semua siap digunakan dengan aman
7. Pastikan fungsi alat-alat pengaman pada setiap mesin bekerja dengan optimal.
E. Langkah Kerja
1. Menyiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan.
2. Menyiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan.
3. Menyiapkan seluruh perlengkapan K3 yang dibutuhkan.
4. Merencanakan pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja.
5. Menghaluskan bahan balok yang akan kita gunakan untuk lantai parket kayu sampai dengan dimensi yang akan kita gunakan yaitu 4/6 cm.
6. Memotong balok tersebut panjang 50 cm sebanyak 6 buah.
7. Membuat gambar kerja pada bahan (balok) sesuai dengan gambar kerja
8. Membuat kaitan pada balok, dengan menggunakan gergaji dan pahat.
9. Menyetel balok yang sudah terdapat kaitanya, dirangkai menjadi rangka lantai parket sesuai dengan jarak yang terdapat dalam gambar kerja.
10. Mengecek kesikuan, ketepatan kaitan dan ketinggian sambungan rangka balok lantai parket tersbut.
11. Memaku rangka balok dengan paku ukuran 5 cm di masing-masing bagian sambungan.
12. Menyiapkan bahan lantai parket.
13. Menghaluskan papan yang akan kita gunakan diseluruh bagian sisinya.
14. Memotong papan menjadi bagian-bagian kecil dengan panjang 2/6-30cm sebanyak 6 buah.
15. Membuat tanda acuan pertama pada balok, yaitu buat garis kemiringan 45 ยบ.
16. Memasang papan lantai pertama sebagai acuan lalu kencangkan dengan menggunakan paku panjang 2 cm.
17. Meyusun secara terus menerus lanjtai parket yang ada dan dikencangkan dengan paku.
18. Merapikan keseluruhan sisinya.
F. Gambar Kerja
(terlampir)
G. Acuan Penilaian Praktek
 Kegiatan dan Hasil Praktek
 Laporan Praktek

Lampiran Materi
Balok lantai adalah konstruksi kayu yang terbawah untuk menopang lantai.
Balok loteng adalah balok yang memisahkan dua tingkat (dua ruang diatas dan dibawahnya) pada bangunan yang lebih tinggi.
Letak dan nama balok satu-satu
• Balok utuh: semua balok, yang melitang tanpa topang dan sambungan pada seluruh lebar bangunan dan pada kedua ujungnya bertumpu pada dinding luar.
• Balok ravil: pada kedua ujungnya terletak pada dinding atau pada satu atau dua ujungnya dihubungkan dengan pen pada balok.
• Balok ekor: pada unjungnya terletak pada dinding.
• Balok sisi: terdapat sepanjang dinding batu

 Mengukur dan memastikan kesesuaian dimensi kondisi lapangan pada lokasi pemasangan rangka lantai parket
Mengecek kembali antara rangka lantai parket yang akan dipasang, lalu diukur dan dipastikan kesesuaiannya antar dimensi gambar kerja dengan kondisi di lapangan, apabila terdapat ketidaksesuain dilaporkan kepada pengawas. Karena hal tersebut dapat saja terjadi di lapangan, ha-hal yang tidak diinginkan banyak kemungkinan terjadi. Oleh karena itu harus matang dan akurat dalam merencanakan dan mengecek dengan kondisi nyata di lapangan.
 Membuat balok utama dan balok anak sebagai komponen rangka lantai parket dan mulai memilih bahan, memotong dan menyerut sesuai gambar kerja.
Sebelum lantai parket tentu kita pasang di atas sebuah balok lantai, oleh karena itu kita harus memasang rangka balok lantai parket terlebih dahulu, rangka ini harus kita rencanakan sedemikian rupa sehingga papan yang akan kita pasang diatasnya mempunyai struktur yang kuat.
Maka dari itu kita siapakan bahan-bahan untuk rangka lantai papan yaitu balok anak dan balok induk.
Bahan balok induk dan balok anak kita pilih, lalu kita potong sesuai dengan ukuran perencanaan kita, dengan acuan gambar kerja dan diserut sesuai dengan spesifikasi.
 Merangkai dan memasang rangka lantai parket.
Merakit balok utama dan diletakanan atau ditempatkan pada lokasi kerja sesuai dengan gambar kerja, persyaratan dan spesifikasi.
Kita gunakan tanda tarikan benang agar hasilnya maksimal.
Balok utama kita paku dan balok anak kita letakan diatas dengan sisi pendek diatas, diatur dengan jarak sesuai dengan gambar kerja dan dipasang permanen diatas balok induk sesuai spesifikasi.

 Memasang balok-balok pengaku diantara balok-balok anak sesuai persyaratan dan spesifikasi
Pemasangan dilakukan sesuai dengan gambar kerja.

Lampiran Materi
Gambar rancangan
Adalah gambar teknis berskala dari segala sisi untuk memberi gambaran sosok benda yang akan dibuat. Dilengkapi dengan gambar 3 dimensi.
Gambar rencana
Adalah gambar teknis berskala untuk memberi gambaran rencana pemasangan suatu benda:penamaan, lokasi pemasangan. Gambar rencana dilengkapi dengan tabel hubungan antara jenis benda dan jumlah benda.
Gambar kerja
Adalah gambar teknis yang menjabarkan lebih lanjut gambar kerja yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, gambar ni dilengkapi dengan gambar detail untuk pelaksanaan.
Pekerjaan Persiapan komponen parket
1. Mempersiapkan tempat pemasangan parket
Mengukur dan memastikan kesesuaian panjang dan lebar bersih ruang tempat pemasangan lantai parket, antara dimensi gambar kerja dengan kondisi lapangan.
2. Mempersiapkan komponen parket
Menghitung jumlah total parket yang dibutuhkan berdasarkan rancangan pola.
Sebagai contoh:
Sebuah ruangan memiliki atau mempunyai ukuran bersih ruangan 3 x 3 meter, dan kita akan merencankan lantai parket dengan motif blok, dengan ukuran 2/5-30, maka kita hitung jumlah parket yang harus disediakan.
Diketahui: Ukuran ruangan 3 X 3 m,
Ukuran parket kayu = 2/5-25 cm
Ditanya : Berapa jumlah parket yang harus disediakan?
Jawab :
Luas ruangan = 3 x 3 meter = 9 = 90000 c
Luas Lantai Parket = 5 X 30 cm = 150
Maka jumlah parket yang diperlukan = = 600 buah

3. Memotong Parket dengan alat gergaji mesin
Memotong Parket sesuai dengan ukuran yang telah direncanakan sesuai dengan kebutuhan dalam pemasangan.
Lantai-lantai pelapis dari kayu dapat dibeda-bedakan dalam berbagai macam pelaksanaan:
1. Lantai parket
Dibuat dari kayu pejal dan dipaang dalam pola tulang ikan pola blok dan pola jalur-jalur
Jenis-jenis kayu yang digunakan adalah Afzelia, peroba de capos, teak, eik, kambala, iroko, wenge dan jati lawa (digunakan pada lantai-lantai yang harus tahan terhadap pencemaran oleh lebanyakan zat-zat kimia).
2. Lantai kayu tipis
Terbuat dari material kayu 3,7 mm (bukan triplex), yang sebelumnya dikenakan suatu penanganan tertentu (dipress).
Permukaannya mempunyai lapisan pelindung.
Lantai ini dipasang dalam pola yang sama seperti parket dan direkatkan pada lantai-lantai bawah yang rata dan mirip batuan. Untuk direkatkan di atas kayu lantai kayu, terlebih dahulu harus dipasang kayu tipis yang lentur atau lain sebagainya.
3. Parket blok
Lantai ini terdiri dari panel-panel kecil yang berukuran 110 x 110 mm atau 160 x 160 mm.
Setiap panel memuat 5 atau 6 jalur kecil dan dapat diperoleh dalam bermacam-macam jenis kayu.
Semua itu langsung dapat direkatkan pada lantai bawah yang mirip batuan atau di atas pelat kayu tipis pada lantai-lantai kayu. Selain parket blok ini terdapat pula panel-panel dalam perdagangan yang terdiri dari suatu lapisan atas dari jenis kayu keras tertentu dengan ketebalan 4 – 5 mm. Lapisan ini debri lak damar buatan yang tahan aus. Jenis parket ini kita namai parket pindah.
4. Lantai Parket Jalur-Jalur
Lantai Parket Jalu-Jalur yang jalurnya terdiri dari papan-pan kayu keras dengan ukuran tebal 22 mm. Lebar 70 mm dan panjangnya bervariasi hinggakira-kira 2000 mm.
Jalur-jalur ini dipasangkan sebagi apa yang dinamakan lantai-lantai yang memikul sendiri di atas balok-balok kayu atau di atas kayu yang dicorkan dalam beton. Dengan menyambungkan jalur-jalur dengan bantuan sebuah lidah lepas, celah antara kepala-kepala papan dapat jatuh diantara balok-balok
5. Lantai kepala-kepala kayu
Lantai-lantai ini terutama sekali dimanfaatkan dalam bangunan –bangunan pabrik aatau gudang dimana dibutuhkan suatu lantai yang hangat dan bergaya pegas.
Blok –blok yang berukuran penampangnya kira-kira 40x80 mm dan tingginya 30 cm atau 60 mm(untuk lalu lintas berat) direkatkan pada lantai-lantai bawah dari beton yang rata dan kering.
Merembesnya basahan pada lantai dapat dihindarkan dengan memasang lapisan aspal atau polietilenfoli.
Air merupakan sesuatu yang bisa sangat merugikan bagi lantai ini, karena oleh basahan blok-blok akan menghembang dan tertekan ke atas.
6. Lantai parket dan lantai jalur-jalur.
Lantai parket dan lantai jalur-jalur kayu dapat direkatkan di atas sebuah lantai bawah dari beton yang dipasang rata.
Lapisan pengrata mempunyai ketebalan sekitar 15 mm dan terdiri dari semen, spesi.
Lapisan pengrata ini harus dibiarkan mengeras selam beberapa minggu sebelum pemasangan lantai pelapis dimulai.
Pada lantai-lantai yang tidak memikul sendiri, setelah lewat beberapa waktu lantai dari kayu bisa dilepas dan ditulari oleh basahan yang merembes ke ats. Untuk menghindari hal ini, kita dapat memasang suatu lapisan pengisolir basahan dari bitumen aspal atau palietilenfoli.
Pelat-pelat pelapis dieratkan dengan paku pada sebuah lantai bawah yang terbuat dari kayu. Sebelum kita melakukan pemakuan, terlebih dahulu lantai bawah dari kayu harus diratakan. Ini dapat dilakukan dengan menyerut atau mengampelas lantai tersebut.
Akhirnya semua renjulan dapat dihilangkan dengan egeline yang juga dapat kita gunakan untuk menjejal celah-celah. Untuk menghindari pengembangan yang tidak merata pada papan-papan yang telah diserut kita harus memasang selapis hardboard atau pelat dari kayu-kayu tipis.
Pemasangan Parket
Langkah pemasangan lantai parket
1. Membuat titik acuan pemasangan awal parket (diagonal dan horizontal) sesuai dengan gambar kerja.
Titik acuan ini dipakai untuk pemasangan awal parket, yang dapat terbuat dari tarikan benang, tanda spidol, pensil dsb.
2. Melakukan pemasangan lantai parket kayu ini sesuai dengan pola perencanaan/gambar kerja.
Dalam Pemasangan lantai parket harus tersusun rapi dan rapat agar memberikan kesan indah dan menarik.
Pemasangan Lapisan Penutup Parket
1. Bagian parket yang telah terpasang dilapisi dengan bahan khusus dempul untuk kayu.
2. Menghaluskan lapisan parket dengan menggunakan alat pernghalus
3. Melapisi seluruh lapisan permukaan parket dengan bahan penutup sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi.
Membereskan pekerjaan
 Prosedur pembersihan lokasi,
Lokasi atau area kerja yang telah kita kerjakan segera dibersihkan dengan menggunakan peralatan kebersihan yang sesuai, sebelum melakukan pembersihan area kita amankan dan bersihkan dari alat dan bahan-bahan yang telah selesai kita gunakan. Peralatan kebersihan yang dapat kita gunakan seperti sapu lidi, sapu ijuk, sulak atau kemoceng, kain pel dan lain sebagainya. Prosedur pembersihan kita lakukan dari bagian atas terlebih dahulu dilanjutkan ke bagian bawah, hal ini dimaksudkan agar kita tidak melakukan pekerjaan dua kali.
 Perawatan
Seluruh peralatan yang telah digunakan dirawat atau dibersihkan dari berbagai kotoran agar tidak mudah rusak dan berkarat. Lalu alat-alat yang kita gunakan kita asah kembali agar selalu siap dipakai setiap saat.
 Penyimpanan bahan, bahan sisa dan peralatan kerja pada lokasi yang telah ditentukan.
Bahan-bahan yang tidak terpakai lagi kita kumpulkan dan buang pada tempat yang aman. Untuk bahan-bahan yang masih dapat digunakan disimpan pada tempat yang aman. Termasuk juga peralatan dikembalikan ke tempat yang aman dengan cara membawa peralatan dan bahan yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar