Lampiran Materi
Pengertian
Pekerjaan persiapan adalah menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan dijalani, meliputi referensi pekerjaan, tempat kerja, bahan, peralatan, kelengkapan alat-alat dan pakaian kesehatan dan keselamatan kerja.
Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
oKeamanan lingkungan tempat kerja
Penempatan alat-alat pekerjaan demikian juga alat-alat kesehatan dan keselamatan kerja maupun orang-orang disekitarnya atau lingkungannya yang aman dan nyaman untuk pelaksanaan pekerjaan, terutama alat-alat yang menggunakan arus listrik.
oPakaian dan peralatan yang melindungi
Sesuai dengan persyaratan standar
oPenggunaan alat-alat dan peralatan
oPenanganan bahan
Penempatan bahan-bahan seperti papan kayu dan balik kayu ditempatkan sedemikian rupa, sehingga mudah dijangkau, tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan efisien.
Persyaratan Jaminan Kualitas
Penggunaan alat-alat dan peralatan
Penanganan bahan
Penempatan bahan-bahan seperti papan kayu dan balik kayu ditempatkan sedemikian rupa, sehingga mudah dijangkau, tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan efisien
Keamanan lingkungan tempat kerja
Pakaian dan peralatan yang melindungi
Perlengkapan Pelindung Pribadi
Topi/helm (safety helm)
Sebagai kenyamanan dan keamanan bila bekerja diterik matahari maupun keamanan/pelindung kepala bila tertimpa benda dari atas kepala
Penutup telinga (ear plug)
Sebagai pelindung telinga dari suara kebisingan (meredam kebisingan) dan melindungi telinga dari benda-benda halus agar tidak masuk kedalam telinga
Masker pelindung mata/kacamata
Sebagai pelindung mata dari benda-benda kecil agar tidak mengenai mata yang dapat mengakibatkan kerusakan mata/kebutaan. Masker dapat berupa kacamata bening atau kacamata hitam/gelap. Kacamata hitam/gelap berfungsi mengurangi intensitas cahaya.
Masker hidung
Berfungsi menghambat debu-debu halus agar tidak masuk ke dalam paru-paru, sehingga resiko kerusakan saluran pernapasan dan paru-paru dapat diminimalisir.
Sabuk pengaman (safety belt)
Alat untuk mengikatkan badan pada tiang, sehingga orang yang bekerja di suatu ketinggian dapat bekerja dengan dua tangan
Sarung tangan kulit
Melindungi telapak tangan dari benda tajam/runcing/gesekan/getaran maupun aliran listrik.
Pakaian kerja (wear pack)
Mempunyai persyaratan nyaman dipakai (dari bahan kapas), menyerap keringat, mudah untuk melakukan aktifitas/gerakan, misal: jongkok, berjalan, berlari, memanjat (tidak terlalu longgar atau terlalu sempit).
Sepatu (civil shoes)
Biasanya dari kulit sol sepatu keras dapat melindungi kaki dari benda-benda runcing/tajam, pada ujung depan sepatu terdapat plat baja yang bisa menahan beban sampai lebih dari 1 ton
Menyiapkan tempat kerja yang aman.
Pelarangan masuk
Penempatan kabel listrik
Debu dan Bahan sisa potong
Penerangan dan Keterbatasan ruang gedung
Lampiran Materi
Gambar Rancangan (design)
Adalah gambar teknis berskala dari segala sisi untuk memberi gambaran sosok benda yang akan dibuat. Gambar rancangan ini bisa dilengkapi dengan gambar 3 dimensi: perspektif.
Gambar Rencana (plan)
Adalah gambar teknis berskala untuk memberi gambaran rencana pemasangan suatu benda: penamaan, lokasi pemasangan, gambar rencana dilengkapi dengan tabel hubungan antara jenis benda dan jumlah benda.
Gambar Kerja (shop drawing)
Adalah gambar teknis yang menjabarkan lebih lanjut gambar kerja, yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, gambar ini dilengkapi dengan gambar detail untuk pelaksanaan.
Pekerjaan konstruksi kayu yang dapat diterapkan dengan gambar kerja
Atap
lantai
dinding
langit-langit
kusen
daun pintu/ jendela
tangga
railing
Peralatan Untuk Membuat Gambar Kerja
kertas gambar
pinsil
penghapus
rapido
mistar rol/ mesin gambar
mal
segitiga
komputer (Auto CAD) dan printer
Isi Gambar Kerja
Gambar Denah, Tampak Atau Potongan Dengan Beberapa Kemungkinan Skala (1:50/ 1:20/1:10/ 1:5) pada bagian-bagian yang memperlihatkan sistem sambungan, bahan perlengkapan sambungan, bahan pembentuk komponen, ukuran bahan, dimensi detail komponen
Arah serat dan jenis finishing
Untuk penggambaran rangka dilengkapi dengan notasi lokasi komponen (hadap)
Detail sambungan dibuatkan aksonometri yang lengkap dengan simbol bahan yang harus dibuang
Peralatan Untuk Melukis Pola Pada Bahan
Sebelum melukis pola pada bahan, disiapkan terlebih dahulu gambar kerja. Berikut peralatan yang dapat mendukung untuk melukis pola pada bahan antara lain:
Perusut
Penggaros siku/penyiku
Poltlot
Kraspen
Spidol
Bolpoint
Jangka
Meteran
LAMPIRAN MATERI
1) Mesin Gergaji Tangan Listrik
2) Perlengkapan Mesin Gergaji Tangan Listrik
•Pengantar Paralel,
Digunakan untuk meluruskan jalan antaran mesin
•Kantong serbuk,
Digunakan untuk menampung kotoran serbuk kayu.
•Kunci L (Hexagonsocket) dan kunci pas.
Digunakan untuk menyetel/membuka daun gergaji.
•Perlengkapan standart lainnya.
Sarung tangan, kaca mata pelindung, penutup telinga, sepatu kerja
dsb.
3) Bentuk dan Ciri Daun Gergaji Tangan Listrik
a)Ciri Daun Gergaji Potong
•Jumlah gigi banyak
•Gigi berbentuk segitiga kecil tajam
•Gigi digiwar dan ditajamkan selang seling untuk memotong serat
b)Ciri Daun Gergaji Belah
•Jumlah gigi banyak
•Bentuk gigi besar, dengan sudut serbuk lebar
•Giwaran gigi lebar
c)Ciri Daun Gergaji Kombinasi
•Jumlah gigi sedang
•Bentuk gigi sedang sampai besar, dengan sudaut serbuk cukup lebar
•Giwaran gigi cukup lebar
d)Cara Memasang Daun Gergaji
•Lepaskan steker dari sumber listrik
•Letakkan mesin diatas meja kerja
•Siapkan peralatan yang dibutuhkan (kunci L, pas dsb.)
•Sediakan tuas/stik besi untuk mengganjal putaran daun gergaji
•Lepaskan baut pada AS daun gergaji searah jarum jam
•Gantikan daun gergaji sesuai dengan fungsinya
•Cek ulang semua komponen yang telah terpasang
•Uji coba dulu sebelum diaplikasikan.
4) Keselamatan Kerja
a)Pilihlah gergaji Portable bundar sesuia dengan fungsinya (ukuran, diameter daun gergaji)
b)Bagian depan alas gergaji (pelat dasar mesin) harus diletakkan diatas benda kerja sebelum mesin dihidupkan
Jangan sekali-kali memotong lengkung, sebab daun gergaji akan terjepit oleh benda kerja yanga akan mengakibatkan kick back
c)Alas gergaji tangan listrik harus selalu menempel rapat pada benda kerja yang sedang digergaji
d)Pegang gergaji kuat-kuat dan dorong gergaji dengan kecepatan rata (jangan mendesak gargaji terlalu kuat)
e)Benda kerja yang akan digergaji harus kokoh pada tempatnya
f)Untuk memperkecil resiko kerusakkan benda kerja, setel alas gergaji sedemikian rupa (kira-kira 5 mm di bawah permukaan kayu)
5) Memotong Lurus
a)Berikan tanda pada benda kerja yang akan dipotong, letakkan pada posisi aman di atas bangku kerja
b)Usahakan permukaan benda kerja yang rata menempel pada bangku kerja
c)Atur kedudukan daun gergaji, usahakan maksimum 5 mm, di bawah permukaan benda kerja yang terpotong dengan cara dinaikkan atau diturunkan
d)Letakkan alas bagian depan gergaji bundar listrik usahakan daun gergaji tidak mengenai kayu pekerjaan dan jalankan mesin
e)Tunggu sampai putaran stabil dan mesin arahklan ke depan.
6) Memotong Serong
Untuk memotong serong sama dengan memotong siku, yang berbeda pada letak mesin terhadap kayu pekerjaan, yaitu menyerong dan tudung pengaman harus ditarik.
a)Atur kedudukan daun gergaji terhadap kayu pekerjaan sehingga menembus maksimum 5 mm di bawah permukaan kayu yang terpotong
b)Pasanglah lat kayu atau busur yang besar (sudut bisa bisa langsung disesuaikan) sebagai penghantar dan aturlah sehingga daun gergaji tepat pada lukisan dan sejajar dengan garis lukisan
c)Letakkan alas bagian depan gergaji bundar listrik usahakan daun gergaji tidak goyang
d)Mengenai kayu pekerjaan dan jalankan mesin
e)Tarik tudung pengaman bawah sehingga bebas, dengan cara; menarik tudung pengaman dengan ibu jari
f)Dorong mesin dengan sisi alas sebelah kiri menempel lat kayu (penghantar), sampai pemotongan selesai dan matikan mesin.
7) Membelah
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membelah kayu diantaranya sebagai berikut:
a.Letakkan benda kerja yang akan dibelah secara permanen
b.Pasang penghantar/usahakan sepanjang bangku
c.Siapkan baji untuk mengganjal bagian kayu yang terbelah
d.Pada posisi membelah gergaji dapat dimodifikasikan/dipasang permanen di bangku kerja.
8) Membuat Alur
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membelah kayu diantaranya sebagai berikut:
a)Penghantar permanen harus disiapkan
b)Lukis kayu yang akan dibuat alur
c)Lebar alur ditentukan oleh tebal iris daun gergaji
d)Kedalaman alur juga ditentukan oleh diameter daun gergaji
e)Pekerjaan pembuatan alur bisa juga dengan memodifikasi mesin gergaji bundar yang diletakkan secara permanen di bangku kerja.
Menghaluskan Bahan Komponen
MESIN KETAM TANGAN PORTABLE
1) Mesin Ketam Tangan Listrik
Dengan perkembangan teknologi jang cukup maju beberapa kegiatan jang berhubungan dengan industri kayu dituntut untuk bekerja lebih cepat dan efisien, salah satu alat jang dipergunakan adalah mesin ketam Portable . Pada prinsipnya kerja mesin ini adalah untuk mengetam permukaan kayu dan juga untuk pekerjaan lainnya seperti, mengetam champer, membuat sponing, mengetam miring dsb.
2) Perlengkapan Mesin Ketam Portable
Kuda-kuda atau gawang digunakan untuk bekerja dengan kedudukan permanen
Pengantar Paralel digunakan untuk membuat sponing atau sebagai penyiku.
Pelat Penyudutdigunakan untuk mengetam sudut miring
Kunci Pembuka pisau ketam digunakan untuk membuka /mengganti pisau ketam
Pengaman peneutup poros pisau digunakan supaya operator berani menjalankan mesin dengan tenang
Pengaman blok poros digunakan/dipasang pada blok pengantar paralel.
3) Penyetelan dan Cara Mengetam Rata Lurus
Untuk mendapatkan hasil pengetaman yang diinginkan, terlebih dahulu harus disetel sesuai dengan jenis pekerjaan jang akan dilaksanakan:
•Mengetam rata dan lurus, pisau ketam harus disetel sama tinggi dengan alas belakang.
•Pengetaman tercowak pada awal, hal ini disebabkan oleh karena pisau lebih tinggi dari alas belakang.
•Apabila pisau ketam lebih rendah dari alas belakang maka hasil pengetaman akan tercowak pada ujung akhir.
•Menyetel dalamnya permukaan.
Untuk menyetel dalamnya permakanan dalam pengetaman, kita atur alas depan dengan cara memutar pegangan depan.
Dalamnya permukaan ditentukan jarak antara tinggi pisau dengan alaas depan, dalamnya pemakanan normal 1,5 s/d 2 mm sesuai dengan kebutuhan.
4) Mengetam Sponing
Peralatan yang diperlukan yaitu pengantar paralel, harus terpasang sesuai dengan baik dan benar. Lebar sponing maksimal adalah lebar poros mesin dan kedalaman sponing yang dapat dibuat adalah sesuai dengan ukuran bebas sisi samping (a) atau seperti biasanya tercantum pada manual.
Atur kedudukan pisau dan ketebalan serutan seperti pengetaman biasa, sedangkan lebar sponing dengan mengatur pengantar paralel.
Hidupkan mesin dan jalankan di atas benda kerja dengan pengantar paralel selalu bergaser pada sisi samping benda kerja.
5) Mengetam Miring
Cara kerja tidak jauh berbeda dengan mengetam sponing hanya saja komponen tambahan yang dipasang disesuaikan, yaitu pengantar paralel dipasang pelat bersudut.
6) Bekerja dengan Mesin Permanen (terbalik)
Buat dudukan/kuda-kuda, pengaman dan pengantar diperlukan untuk menopang dan mengamankan kerja mesin. Baliklah mesin, jepit pada kuda-kuda. Pamasang alat pengaman penutup poros pisau yang berputar, pasang pula pengantar sebagai penyiku benda kerja.Hati-hati terhadap pisau yang berputar pada poros mesin, pergunakan selalu alat pengaman penutup poros pisau.
7) Keselamatan Kerja
a)Periksalah keadaan mesin sebelum dioperasikan
b)Pegang ketam tangan sessuai dengan fungsi pegangan jang ada.
c)Jangan menghidupkan mesin sebelum alas depan diletakkan diujung kayu pekerjaan
d)Pda waktu bekerja pakailah peralatan keselamatan kerja permanen (sepatu, kaca mata, dsb.)
e)Usahakan kayu jang akan diketam bebas dari mata kayu, paku dsb.
f)Jika mesin tidak terpakai taruh dengan posisi miring, atau taruh dengan posisi terganjal bagian alas depan/belakang.
Lampiran Materi
Bentuk-bentuk komponen tidak terbatas pada bentuk yang sederhana.
Pekerjaan membuat komponen bangunan sendiri meliputi:
•pekerjaan membelah kayu
•membelah tirus
•memotong siku
•memotong miring
•membuat coakan
•membuat sponing
•membuat sambungan purus
•membuat alur
•membuat champher
•membuat sambungan lidah
•meratakam licin permukaan
•mengetam miring
•mengetam sponing
•mengetam tebal kayu
•mengetam kayu tipis
•mengetam kepala kayu
Merakit adalah menyambungkan beberapa komponen menjadi suatu produk yang utuh sesuai dengan rancangan yang ada.
Menyetel adalah sebagian pekerjaan dari merakit dengan mempertimbangkan kualitas sambungan antar komponen.
Perlengkapan sambungan
Bahan penyambung: baut, paku, pasak kayu, perekat, sambungan gigi, pelat penyambung
Peralatan penyambung: obeng, palu kayu, palu besi dsb
Pelaksanaan pekerjaan perakitan
Kerangka unit yang terbentuk dari komponen direkatkan menjadi satu bagian konstuksi.
Bagian sambungan dikokohkan dengan bahan sambungan (fix atau knock-down) dengan menggunakan alat yang sesuai.
Lampiran Materi
Membereskan pekerjaan
Adalah mengemasi peralatan kerja, membersihkan, dan menyimpan peralatan tersebut pada tempatnya, membersihkan tempat kerja dan mengelola bahan sisa
Prosedur pembersihan lokasi pekerjaan
Agar tempat kerja yang kita gunakan tidak membahayakan pengguna, baik dari sisi kesehatan dan keselamatan kerja maka diharuskan adanya pekerjaan membereskan lokasi pekerjaan. Pembersihan dilakukan di seluruh unit/tempat. Pemebersihan dilakukan pada bagian atas terlebih dahulu lalu dilanjutkan ke bagian bawah hal ini dilakukan untuk efektifitas pekerjaan.
Prosedur penyimpanan bahan(pakai atau sisa)
Selain pembersihan lokasi, penyimpanan bahan juga merupakan rangkaian membereskan pekerjaan. Bahan atau komponen yang telah siap untuk diproses selanjutnya, disimpan pada tempat yang aman dan memperhatikan hal-hal yang telah disebutkan diatas.
Untuk bahan sisa, apabila masih benar-benar masih dapat dipergunakan maka diletakan kembali pada tumpukan bahan awal, dan bahan sisa yang sudah tidak dapat dipergunakan kembali dikumpulkan dan dibuang pada tempat pembuangan atau dibakar.
Prosedur perawatan dan penyimpanan peralatan/mesin kerja
Dalam praktek kerja kayu yang dilakukan, salah satu faktor yang mempengaruhi mutu hasil praktek kita adalah kondisi peralatan atau mesin yang kita gunakan. Apabila mesin tersebut rusak atau terjadi gangguan, maka akan dalam mengerjakan komponen idak akan maksimal. Oleh karena itu, diharuskan adanya perawatan terhadap mesin/peraltan tersebut.
Dari hal kebersihan, ketajaman dsb sertra didimpan pada tempat yang benar-benar aman agar kondisi keawetan peralatan tetap terjaga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar