Minggu, 24 Mei 2009

Lantai Parket

Parket berasal dari istilah berbahasa asing, yaitu: parquette. Parquette berarti menyusun potongan-potongan kayu untuk dijadikan penutup lantai. Lantai parket dari kayu memberikan pandangan yang indah. Lantai ini banyak dibuat di rumah yang mewah seperti vila, gedung kesenian tempat rekreasi dan lain-lain. Bahan parket dari kayu doreng, sono keeling, kayu besi serat kayu dengan berat jenis lebih dari 0,7.
Ada berbagai macam tipe parket yaitu:
1. Solid Wood.
Parket ini dibuat dari potongan-potongan kecil kayu. Seluruh body parket ini berasal dari satu jenis kayu saja, antara lain: jati, sonokeling, merbau, oak dan lain-lain.
2. Engineering Parquet.
Body parket ini dekor utamanya hanya berupa lapisan tipis (ply) sedangkan bagian bawahnya dapat berupa jenis kayu lain yang lebih rendah kualitasnya. Dengan proses engineering parket ini disusun untuk menghasilkan parket yang lebih murah.
Parket kayu olahan memiliki banyak kelebihan, dibanding yang berbahan kayu solid.
  • Pemasangannya mudah dan memakan waktu yang relatif singkat.
  • juga tahan lama dan tahan terhadap rayap.
  • Pilihan motifnya beragam, perawatannya pun tidak sulit.
  • memasangnya dan melepaskannya mudah. Jadi, tidak perlu repot jika suatu saat Anda ingin mengganti tampilan lantai Anda lagi.
Tahapan Pemasangan Parket
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Pemasangan rangka lantai parket
3. Pekerjaan Persiapan komponen parket
4. Pekerjaan pemasangan parket
5. Pekerjaan pemasangan lapisan penutup parket

Pekerjaan persiapan
Adalah menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan dijalani, meliputi referensi pekerjaan, tempat kerja, bahan, peralatan, kelengkapan alat-alat dan pakaian kesehatan dan keselamatan kerja.

Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan
1. Keamanan lingkungan tempat kerja
Penempatan alat-alat pekerjaan demikian juga alat-alat kesehatan dan keselamatan kerja maupun orang-orang disekitarnya atau lingkungannya yang aman dan nyaman untuk pelaksanaan pekerjaan, terutama alat-alat yang menggunakan arus listrik.
2. Pakaian dan peralatan yang melindungi
Sesuai dengan persyaratan standar
3. Penggunaan alat-alat dan peralatan
4. Penanganan bahan
Penempatan bahan-bahan seperti papan kayu dan balik kayu ditempatkan sedemikian rupa, sehingga mudah dijangkau, tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan efisien.

Persyaratan Jaminan kualitas
Adalah standar kualitas yang dijadikan pedoman mutu hasil atau suatu pekerjaan.
1. Prosedur-prosedur pengoperasian di tempat kerja
Adalah tata cara untuk mengatur penggunaan tempat kerja.
2. Kualitas bahan
syarat-syarat fisik kayu juga harus diperhatikan antara lain:
  • Kayu sebaiknya lurus(tidak terlalu melengkung)
  • Ukuran penampang kayu dari ujung yang satu ke ujung yang lain hampir sama
  • Tidak terdapat kayu muda/kowal/gubal
  • Tidak terdapat retak-retak pada sepanjang kayu
  • Kayu kering udara (tidak terlalu basah)
  • Kayu tidak lapuk/tidak kena rayap/tidak kena jamur.
3. Prosedur mengangkat barang
4. Menggunakan dan merawat perkakas
5. Perhatian Pada Gambar Rancangan Dan Spesifikasi

Perlengkapan dan peralatan pelindung pribadi
1. Topi/helm (safety helm)
Sebagai kenyamanan dan keamanan bila bekerja diterik matahari maupun keamanan/pelindung kepala bila tertimpa benda dari atas kepala.
2. Penutup telinga (ear plug)
Sebagai pelindung telinga dari suara kebisingan (meredam kebisingan) dan melindungi telinga dari benda-benda halus agar tidak masuk kedalam telinga.
3. Masker pelindung mata/kacamata
Sebagai pelindung mata dari benda-benda kecil agar tidak mengenai mata yang dapat mengakibatkan kerusakan mata/kebutaan. Masker dapat berupa kacamata bening atau kacamata hitam/gelap. Kacamata hitam/gelap berfungsi mengurangi intensitas cahaya.
4. Sabuk pengaman (safety belt)
Alat untuk mengikatkan badan pada tiang, sehingga orang yang bekerja di suatu ketinggian dapat bekerja dengan dua tangan
Berfungsi menghambat debu-debu halus agar tidak masuk ke dalam paru-paru, sehingga resiko kerusakan saluran pernapasan dan paru-paru dapat diminimalisir.
5. Sarung tangan kulit
Melindungi telapak tangan dari benda tajam/runcing/gesekan/getaran maupun aliran listrik.
6. Pakaian kerja (wear pack)
Mempunyai persyaratan nyaman dipakai (dari bahan kapas), menyerap keringat, mudah untuk melakukan aktifitas/gerakan, misal: jongkok, berjalan, berlari, memanjat (tidak terlalu longgar atau terlalu sempit).
7. Sepatu (civil shoes)
Biasanya dari kulit sol sepatu keras dapat melindungi kaki dari benda-benda runcing/tajam, pada ujung depan sepatu terdapat plat baja yang bisa menahan beban sampai lebih dari 1 ton.

Menyiapkan tempat kerja yang aman.
1. Pelarangan masuk
2. Penempatan kabel listrik
3. Debu dan Bahan sisa potong
4. Penerangan dan Keterbatasan ruang gedung


LEMBAR KERJA
MEMASANG LANTAI PARKET

Sekolah : SMK Negeri 1 Jakarta
Jurusan : Teknik Bangunan
Mata Pelajaran : Teknik Kosntruksi Kayu
Kelas/Semester : XI (K1 dan K2)/2 (2008-2009)

A. Tujuan Umum
Siswa dapat membuat dan memasang lantai parket dengan tepat dan benar sesuai dengan instruksi guru.
B. Tujuan Khusus
  • Siswa dapat melakukan prosedur kerja yang tepat dan benar.
  • Siswa dapat menyiapkan bahan yang baik dan benar sesuai gambar dan spesifikasi.
  • Siswa dapat memilih dan menggunakan peralatan kerja sesuai fungsinya dengan baik dan benar.
  • Siswa dapat mengolah bahan dengan peralatan yang ada dari mengahluskan, memotong, melukis, memahat dan merangkai sehingga tersusun sebuah konstruksi lantai lantai parket.
C. Perkakas dan Perlengkapan dan Bahan
1. Alat-alat
a. Ketam/ mesin ketam portable/mesin ketam statis
b. Gergaji potong/mesin portable/mesin statis
c. Gergaji belah/mesin portable/mesin statis
d. Gergaji Punggung
e. Siku
f. Meteran
g. Perusut
h. Potlot/spidol
i. Palu kayu
j. Palu besi
k. Pahat
2. Alat Penyambung
Paku 5 cm sebanyak 6 buah
Paku 2 cm sebanyak 12 buah
3. Bahan
Balok kecil/kaso 4/6-50 sebanyak 5 buah
Papan 2/6-30 sebanyak 6 buah
D. Keselamatan Kerja
Perlengkapan
1. Topi/helm (Safety helm)
2. Penutup telinga (Ear plug)
3. Masker pelindung mata/kacamata
4. Masker hidung
5. Sepatu (Civil shoes)
6. Pakaian kerja (Wear pack)
7. Sarung tangan
Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja dan perlengkapan K3 dengan baik
2. Berdoalah sebelum bekerja
3. Ikuti petunjuk dari Instruktur/Guru pembimbing
4. Konsentrasilah pada pelajaran dan tidak boleh bersendau gurau
5. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya dan kemampuan alat.
6. Cek semua mesin-mesin dan pastikan semua siap digunakan dengan aman
7. Pastikan fungsi alat-alat pengaman pada setiap mesin bekerja dengan optimal.
E. Langkah Kerja
1. Menyiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan.
2. Menyiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan.
3. Menyiapkan seluruh perlengkapan K3 yang dibutuhkan.
4. Merencanakan pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja.
5. Menghaluskan bahan balok yang akan kita gunakan untuk lantai parket kayu sampai dengan dimensi yang akan kita gunakan yaitu 4/6 cm.
6. Memotong balok tersebut panjang 50 cm sebanyak 6 buah.
7. Membuat gambar kerja pada bahan (balok) sesuai dengan gambar kerja
8. Membuat kaitan pada balok, dengan menggunakan gergaji dan pahat.
9. Menyetel balok yang sudah terdapat kaitanya, dirangkai menjadi rangka lantai parket sesuai dengan jarak yang terdapat dalam gambar kerja.
10. Mengecek kesikuan, ketepatan kaitan dan ketinggian sambungan rangka balok lantai parket tersbut.
11. Memaku rangka balok dengan paku ukuran 5 cm di masing-masing bagian sambungan.
12. Menyiapkan bahan lantai parket.
13. Menghaluskan papan yang akan kita gunakan diseluruh bagian sisinya.
14. Memotong papan menjadi bagian-bagian kecil dengan panjang 2/6-30cm sebanyak 6 buah.
15. Membuat tanda acuan pertama pada balok, yaitu buat garis kemiringan 45 º.
16. Memasang papan lantai pertama sebagai acuan lalu kencangkan dengan menggunakan paku panjang 2 cm.
17. Meyusun secara terus menerus lanjtai parket yang ada dan dikencangkan dengan paku.
18. Merapikan keseluruhan sisinya.
F. Gambar Kerja
(terlampir)
G. Acuan Penilaian Praktek
 Kegiatan dan Hasil Praktek
 Laporan Praktek

Lampiran Materi
Balok lantai adalah konstruksi kayu yang terbawah untuk menopang lantai.
Balok loteng adalah balok yang memisahkan dua tingkat (dua ruang diatas dan dibawahnya) pada bangunan yang lebih tinggi.
Letak dan nama balok satu-satu
• Balok utuh: semua balok, yang melitang tanpa topang dan sambungan pada seluruh lebar bangunan dan pada kedua ujungnya bertumpu pada dinding luar.
• Balok ravil: pada kedua ujungnya terletak pada dinding atau pada satu atau dua ujungnya dihubungkan dengan pen pada balok.
• Balok ekor: pada unjungnya terletak pada dinding.
• Balok sisi: terdapat sepanjang dinding batu

 Mengukur dan memastikan kesesuaian dimensi kondisi lapangan pada lokasi pemasangan rangka lantai parket
Mengecek kembali antara rangka lantai parket yang akan dipasang, lalu diukur dan dipastikan kesesuaiannya antar dimensi gambar kerja dengan kondisi di lapangan, apabila terdapat ketidaksesuain dilaporkan kepada pengawas. Karena hal tersebut dapat saja terjadi di lapangan, ha-hal yang tidak diinginkan banyak kemungkinan terjadi. Oleh karena itu harus matang dan akurat dalam merencanakan dan mengecek dengan kondisi nyata di lapangan.
 Membuat balok utama dan balok anak sebagai komponen rangka lantai parket dan mulai memilih bahan, memotong dan menyerut sesuai gambar kerja.
Sebelum lantai parket tentu kita pasang di atas sebuah balok lantai, oleh karena itu kita harus memasang rangka balok lantai parket terlebih dahulu, rangka ini harus kita rencanakan sedemikian rupa sehingga papan yang akan kita pasang diatasnya mempunyai struktur yang kuat.
Maka dari itu kita siapakan bahan-bahan untuk rangka lantai papan yaitu balok anak dan balok induk.
Bahan balok induk dan balok anak kita pilih, lalu kita potong sesuai dengan ukuran perencanaan kita, dengan acuan gambar kerja dan diserut sesuai dengan spesifikasi.
 Merangkai dan memasang rangka lantai parket.
Merakit balok utama dan diletakanan atau ditempatkan pada lokasi kerja sesuai dengan gambar kerja, persyaratan dan spesifikasi.
Kita gunakan tanda tarikan benang agar hasilnya maksimal.
Balok utama kita paku dan balok anak kita letakan diatas dengan sisi pendek diatas, diatur dengan jarak sesuai dengan gambar kerja dan dipasang permanen diatas balok induk sesuai spesifikasi.

 Memasang balok-balok pengaku diantara balok-balok anak sesuai persyaratan dan spesifikasi
Pemasangan dilakukan sesuai dengan gambar kerja.

Lampiran Materi
Gambar rancangan
Adalah gambar teknis berskala dari segala sisi untuk memberi gambaran sosok benda yang akan dibuat. Dilengkapi dengan gambar 3 dimensi.
Gambar rencana
Adalah gambar teknis berskala untuk memberi gambaran rencana pemasangan suatu benda:penamaan, lokasi pemasangan. Gambar rencana dilengkapi dengan tabel hubungan antara jenis benda dan jumlah benda.
Gambar kerja
Adalah gambar teknis yang menjabarkan lebih lanjut gambar kerja yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, gambar ni dilengkapi dengan gambar detail untuk pelaksanaan.
Pekerjaan Persiapan komponen parket
1. Mempersiapkan tempat pemasangan parket
Mengukur dan memastikan kesesuaian panjang dan lebar bersih ruang tempat pemasangan lantai parket, antara dimensi gambar kerja dengan kondisi lapangan.
2. Mempersiapkan komponen parket
Menghitung jumlah total parket yang dibutuhkan berdasarkan rancangan pola.
Sebagai contoh:
Sebuah ruangan memiliki atau mempunyai ukuran bersih ruangan 3 x 3 meter, dan kita akan merencankan lantai parket dengan motif blok, dengan ukuran 2/5-30, maka kita hitung jumlah parket yang harus disediakan.
Diketahui: Ukuran ruangan 3 X 3 m,
Ukuran parket kayu = 2/5-25 cm
Ditanya : Berapa jumlah parket yang harus disediakan?
Jawab :
Luas ruangan = 3 x 3 meter = 9 = 90000 c
Luas Lantai Parket = 5 X 30 cm = 150
Maka jumlah parket yang diperlukan = = 600 buah

3. Memotong Parket dengan alat gergaji mesin
Memotong Parket sesuai dengan ukuran yang telah direncanakan sesuai dengan kebutuhan dalam pemasangan.
Lantai-lantai pelapis dari kayu dapat dibeda-bedakan dalam berbagai macam pelaksanaan:
1. Lantai parket
Dibuat dari kayu pejal dan dipaang dalam pola tulang ikan pola blok dan pola jalur-jalur
Jenis-jenis kayu yang digunakan adalah Afzelia, peroba de capos, teak, eik, kambala, iroko, wenge dan jati lawa (digunakan pada lantai-lantai yang harus tahan terhadap pencemaran oleh lebanyakan zat-zat kimia).
2. Lantai kayu tipis
Terbuat dari material kayu 3,7 mm (bukan triplex), yang sebelumnya dikenakan suatu penanganan tertentu (dipress).
Permukaannya mempunyai lapisan pelindung.
Lantai ini dipasang dalam pola yang sama seperti parket dan direkatkan pada lantai-lantai bawah yang rata dan mirip batuan. Untuk direkatkan di atas kayu lantai kayu, terlebih dahulu harus dipasang kayu tipis yang lentur atau lain sebagainya.
3. Parket blok
Lantai ini terdiri dari panel-panel kecil yang berukuran 110 x 110 mm atau 160 x 160 mm.
Setiap panel memuat 5 atau 6 jalur kecil dan dapat diperoleh dalam bermacam-macam jenis kayu.
Semua itu langsung dapat direkatkan pada lantai bawah yang mirip batuan atau di atas pelat kayu tipis pada lantai-lantai kayu. Selain parket blok ini terdapat pula panel-panel dalam perdagangan yang terdiri dari suatu lapisan atas dari jenis kayu keras tertentu dengan ketebalan 4 – 5 mm. Lapisan ini debri lak damar buatan yang tahan aus. Jenis parket ini kita namai parket pindah.
4. Lantai Parket Jalur-Jalur
Lantai Parket Jalu-Jalur yang jalurnya terdiri dari papan-pan kayu keras dengan ukuran tebal 22 mm. Lebar 70 mm dan panjangnya bervariasi hinggakira-kira 2000 mm.
Jalur-jalur ini dipasangkan sebagi apa yang dinamakan lantai-lantai yang memikul sendiri di atas balok-balok kayu atau di atas kayu yang dicorkan dalam beton. Dengan menyambungkan jalur-jalur dengan bantuan sebuah lidah lepas, celah antara kepala-kepala papan dapat jatuh diantara balok-balok
5. Lantai kepala-kepala kayu
Lantai-lantai ini terutama sekali dimanfaatkan dalam bangunan –bangunan pabrik aatau gudang dimana dibutuhkan suatu lantai yang hangat dan bergaya pegas.
Blok –blok yang berukuran penampangnya kira-kira 40x80 mm dan tingginya 30 cm atau 60 mm(untuk lalu lintas berat) direkatkan pada lantai-lantai bawah dari beton yang rata dan kering.
Merembesnya basahan pada lantai dapat dihindarkan dengan memasang lapisan aspal atau polietilenfoli.
Air merupakan sesuatu yang bisa sangat merugikan bagi lantai ini, karena oleh basahan blok-blok akan menghembang dan tertekan ke atas.
6. Lantai parket dan lantai jalur-jalur.
Lantai parket dan lantai jalur-jalur kayu dapat direkatkan di atas sebuah lantai bawah dari beton yang dipasang rata.
Lapisan pengrata mempunyai ketebalan sekitar 15 mm dan terdiri dari semen, spesi.
Lapisan pengrata ini harus dibiarkan mengeras selam beberapa minggu sebelum pemasangan lantai pelapis dimulai.
Pada lantai-lantai yang tidak memikul sendiri, setelah lewat beberapa waktu lantai dari kayu bisa dilepas dan ditulari oleh basahan yang merembes ke ats. Untuk menghindari hal ini, kita dapat memasang suatu lapisan pengisolir basahan dari bitumen aspal atau palietilenfoli.
Pelat-pelat pelapis dieratkan dengan paku pada sebuah lantai bawah yang terbuat dari kayu. Sebelum kita melakukan pemakuan, terlebih dahulu lantai bawah dari kayu harus diratakan. Ini dapat dilakukan dengan menyerut atau mengampelas lantai tersebut.
Akhirnya semua renjulan dapat dihilangkan dengan egeline yang juga dapat kita gunakan untuk menjejal celah-celah. Untuk menghindari pengembangan yang tidak merata pada papan-papan yang telah diserut kita harus memasang selapis hardboard atau pelat dari kayu-kayu tipis.
Pemasangan Parket
Langkah pemasangan lantai parket
1. Membuat titik acuan pemasangan awal parket (diagonal dan horizontal) sesuai dengan gambar kerja.
Titik acuan ini dipakai untuk pemasangan awal parket, yang dapat terbuat dari tarikan benang, tanda spidol, pensil dsb.
2. Melakukan pemasangan lantai parket kayu ini sesuai dengan pola perencanaan/gambar kerja.
Dalam Pemasangan lantai parket harus tersusun rapi dan rapat agar memberikan kesan indah dan menarik.
Pemasangan Lapisan Penutup Parket
1. Bagian parket yang telah terpasang dilapisi dengan bahan khusus dempul untuk kayu.
2. Menghaluskan lapisan parket dengan menggunakan alat pernghalus
3. Melapisi seluruh lapisan permukaan parket dengan bahan penutup sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi.
Membereskan pekerjaan
 Prosedur pembersihan lokasi,
Lokasi atau area kerja yang telah kita kerjakan segera dibersihkan dengan menggunakan peralatan kebersihan yang sesuai, sebelum melakukan pembersihan area kita amankan dan bersihkan dari alat dan bahan-bahan yang telah selesai kita gunakan. Peralatan kebersihan yang dapat kita gunakan seperti sapu lidi, sapu ijuk, sulak atau kemoceng, kain pel dan lain sebagainya. Prosedur pembersihan kita lakukan dari bagian atas terlebih dahulu dilanjutkan ke bagian bawah, hal ini dimaksudkan agar kita tidak melakukan pekerjaan dua kali.
 Perawatan
Seluruh peralatan yang telah digunakan dirawat atau dibersihkan dari berbagai kotoran agar tidak mudah rusak dan berkarat. Lalu alat-alat yang kita gunakan kita asah kembali agar selalu siap dipakai setiap saat.
 Penyimpanan bahan, bahan sisa dan peralatan kerja pada lokasi yang telah ditentukan.
Bahan-bahan yang tidak terpakai lagi kita kumpulkan dan buang pada tempat yang aman. Untuk bahan-bahan yang masih dapat digunakan disimpan pada tempat yang aman. Termasuk juga peralatan dikembalikan ke tempat yang aman dengan cara membawa peralatan dan bahan yang benar.

Rangka dan Penutup Dinding Kayu

RANGKA DAN PENUTUP DINDING KAYU
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas (boundary), serta dinding penahan (retaining).
Job sheet dinding kayu (terlampir)
Tahapan pemasangan rangka dan dinding penutup kayu
1.Mempersiapkan pekerjaan pemasanga dinding penutup kayu
2.Memasang rangka dinding kayu
3.Memasang penutup dinding kayu
4.Menyelesaikan pekerjaan memasang dinding kayu
5.Membereskan pekerjaan
Persyaratan keselamatan kerja termasuk bahan. peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam melaksanakan. pekerjaan rangka dan dinding penutup kayu
1.Keamanan lingkungan tempat kerja
Penempatan alat-alat pekerjaan demikian juga alat-alat kesehatan dan keselamatan kerja maupun orang-orang disekitarnya atau lingkungannya yang aman dan nyaman untuk pelaksanaan pekerjaan, terutama alat-alat yang menggunakan arus listrik.
2.Pakaian dan peralatan yang melindungi
Sesuai dengan persyaratan standar
3.Penggunaan alat-alat dan peralatan
4.Penanganan bahan.
Persyaratan jaminan kualitas dalam mengerjakan pekerjaan rangka dan dinding penutup kayu
• Prosedur dan pengoperasian tempat kerja
• Prosedur kerja
• Kualitas bahan
• Prosedur pengendalian kualitas
• Penggunaan dan perawatan peralatan dan perlengkapan kerja
• Kepedulian terhadap spesifikasi pekerjaan
• Ketelitian pengukuran
• Kekuatan sambungan
Perlengkapan pelindung pribadi dan peralatan sesuai kebutuhan pekerjaan
Untuk mempersiapkan pekerjaan memasang dinding kayu persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja merupakan persyaratan mutlak untuk suatu pelaksanaan pekerjaan. Baik keselamatan perseorangan, kelompok, benda kerja, maupun alat-alat yang digunakan.
Perlengkapan-perlengkapan pribadi untuk kesehatan dan keselamatan kerja antara lain:
1.Topi/helm (safety helm)
Sebagai kenyamanan dan keamanan bila bekerja diterik matahari maupun keamanan/pelindung kepala bila tertimpa benda dari atas kepala.
2.Penutup telinga (ear plug)
Sebagai pelindung telinga dari suara kebisingan (meredam kebisingan) dan melindungi telinga dari benda-benda halus agar tidak masuk kedalam telinga.
3.Masker pelindung mata/kacamata
Sebagai pelindung mata dari benda-benda kecil agar tidak mengenai mata yang dapat mengakibatkan kerusakan mata/kebutaan. Masker dapat berupa kacamata bening atau kacamata hitam/gelap. Kacamata hitam/gelap berfungsi mengurangi intensitas cahaya.

4.Sabuk pengaman (safety belt)
Alat untuk mengikatkan badan pada tiang, sehingga orang yang bekerja di suatu ketinggian dapat bekerja dengan dua tangan
Berfungsi menghambat debu-debu halus agar tidak masuk ke dalam paru-paru, sehingga resiko kerusakan saluran pernapasan dan paru-paru dapat diminimalisir.
5.Sarung tangan kulit
Melindungi telapak tangan dari benda tajam/runcing/gesekan/ getaran mauapun aliran listrik.
6.Pakaian kerja (wear pack)
Mempunyai persyaratan nyaman dipakai (dari bahan kapas), menyerap keringat, mudah untuk melakukan aktifitas/gerakan, misal: jongkok, berjalan, berlari, memanjat (tidak terlalu longgar atau terlalu sempit).
7.Sepatu (civil shoes)
Biasanya dari kulit sol sepatu keras dapat melindungi kaki dari benda-benda runcing/tajam, pada ujung depan sepatu terdapat plat baja yang bisa menahan beban sampai lebih dari 1 ton.
Menyiapkan tempat kerja yang aman
1.Pelarangan masuk
2.Penempatan kabel listrik
3.Debu dan Bahan sisa potong
4.Penerangan dan Keterbatasan ruang gedung
Penempatan bahan yang baik dan benda kerja
Penempatan bahan-bahan seperti papan kayu dan balik kayu ditempatkan sedemikian rupa, sehingga mudah dijangkau, tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan efisien. penempatan alat-alat pekerjaan demikian juga alat-alat kesehatan dan keselamatan kerja maupun orang-orang disekitarnya atau lingkungannya yang aman dan nyaman untuk pelaksanaan pekerjaan, terutama alat-alat yang menggunakan arus listrik.
Penempatan benda kerja diletakkan sedemikian rupa, sehingga mudah dibaca semua anggota kelompok atau ditempelkan pada papan.
Bahan-bahan penyambung
Bahan-bahan atau alat-alat penyambung seperti: paku, sekrup, baut atau mur atau benda-benda lain yang terbuat dari logam ditempatkan pada tempat khusus/kotak.
alat-alat yang digunakan, pengoperasian alat-alat serta perawatan alat-alat yang digunakan
Menyiapkan peralatan tangan (bukan mesin) antara lain: obeng, tang, mistar rol baja, siku, pensil, pahat, palu besi, palu kayu, gergaji besi, gergaji potong, gergaji belah, unting-unting, waterpass, benang lott, dll. Semuanya dimasukkan dalam kotak perkakas yang terbuat dari papan kayu.
Menyiapkan mesin-mesin portable antara lain: mesin bor, mesin grenda, mesin ketam, mesin gergaji, mesin ampelas, mesin router, kabel rol, dll. Semuanya dimasukkan dalam kotak perkakas yang terbuat dari papan kayu.
Perawatan mata ketam mata gergaji mesin router dan lain-lainnya harus dilakukan secara rutin agar mesin tetap tajam dan mudah serta aman digunakan. Apabila mesin selesai digunakan harus dibersihkan dari kotoran atau debu dengan menggunakan sikat atau kuas dan disemprot dengan angin kompresor. Untuk bagian-bagian mesin yang mudah berkarat diolesi dengan oli memakai kuas. Serta bagian-bagian mesin yang berputar (as dan bearing) secara rutin harus dikontrol, apakah masih dalam keadaan baik atau tidak.
Untuk memasang kembali atau menset mata ketam pada rumah ketam dengan menggunkan mal yang disertakan dari pabriknya.
Untuk alat-alat atau mesin-mesin yang menggunakan arus listrik harus secara rutin dicek pada bagian kabel, terminal sambungan kabel, lampu indicator, saklar atau tombol, saklar emergensi, saklar kontaktor, saklar termis, MCB (mini circuit breaker), sekering, panel box, dll.
Alat-alat listrik seperti tespen, multi tester, harus ditempatkan tersendiri (terlindung) tetapi mudah dicari dan digunakan.
Untuk keamanan dan keselamatan kerja operator, mesin, dan benda kerja atau orang lain yang berada di lingkungan kerja pada mesin-mesin statis maupun portable harus secara rutin dicek apakah dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Bagian-bagian tersebut antara lain sebagai pengunci, penjepit, pengatur operasi mesin, penutup/pelindung/tudung, penghantar, penyangga, dll
Membuat rangka
Untuk membuat rangka dinding kayu digunakan balok kayu ukuran 5/7-400. Dipergunakannya balok kayu ukuran 5/7 karena rangka dinding kayu tidak menerima beban berat, tetapi hanya merupakan balok perangkai (kelam) dari dinding kayu ukuran papan 3/25-400.
Kayu ukuran usuk 5/7 cukup murah harganya dibandingkan kayu yang lebih besar ukurannya tetapi konstruksinya cukup kokoh menerima beban yang diterimanya. Sedang jumlahnya dipasaran/toko-toko kayu sangat mudah didapat.
Namun demikian harus dicari kayu yang cukup kuat tetapi awet, misalnya kayu jenis kamper, merbau, bengkirai, kempas, laban, dan lain sebagainya. Selain cukup awet dan kuat pengerjaanya juga tidak terlalu sukar. Selain itu juga syarat-syarat fisik kayu juga harus diperhatikan antara lain:
1.Kayu sebaiknya lurus(tidak terlalu melengkung)
2.Ukuran penampang kayu dari ujung yang satu ke ujung yang lain hampir sama
3.Tidak terdapat kayu muda/kowal/gubal
4.Tidak terdapat retak-retak pada sepanjang kayu
5.Kayu kering udara (tidak terlalu basah)
6.Kayu tidak lapuk/tidak kena rayap/tidak kena jamur.
Pembuatan rangka kayu juga harus memenuhi persyaratan teknik konstruksi dan ekonomis. Antara lain:
1.Secara ekonomis penggunaan ukuran kayu maupun jumlah kayu cukup hemat, tetapi dari segi teknis kekuatan/kekakuan konstruksinya cukup kuat.
2.Kayu sedikit mungkin dibuang/dicoak/ditakik, agar tidak mengurangi kekuatan kayu.
3.Hubugan antara balok yang satu dengan yang lain menggunakan pen dan lubang dengan tebal purus 1/3 lebar kayu.
4.Rangka dinding kayu meupakan satu kesatuan (modul) yang dipasang pada sisi dalam di antara 2 tiang utama sisi kanan dan kiri dan 2 balok utama (gelagar) sisi atas dan bawah.
5.Pemasanagan rangka kayu dinding kayu mempunyai jarak bersih 3,7m terhadap sisi dalam tiang utama dan tinggi rangka dinding mempunya ukuran tinggi bersih 3m.
6.Pemasangan rangka kayu mempunyai jarak 2,7cm terhadap sisi luar tiang utama (direncanakan sesuai dengan tebal dinding kayu setebal kurang lebih 2,7cm). sehingga jika dinding kayunya akan kelihatan rata dan rapih.
7.Pemasangan antara rangka dinding kayu dengan tiang utamadan balok utama dengan menggungakan paku sekrup kepala segi enam panjang 3”. Hal ini memudahkan pemasangannya dan jika dikehendaki dibongkar atau dilepas lagi dengan mudah. Sudut-sudut pada kerangka harus betul-betul siku (90 derajat) dan posisi tiang utama harus betul-betul vertical (dilot).
Konstruksi dinding rangka tersusun
Konstruksi dinding rangka tersusun adalah konstruksi yang disusun setingkat demi setingkat. Konstruksi rangka tersusun biasa dipasang terbuka atau dilapisi dengan papan. Kalau konstruksi rangka tersusun masih terbuka, penempatan tiang-tiang, palang-palang dan kuda-kuda penopang tidak hanya menurut perhitungan statika melainkan juga menurut keindahan bangunan.
Kuda-kuda penopang di sudut-sudut rumah pada umumnya diatur, sehingga kekuatan angin langsung disalurkan dari sudut ke bantalan.
Untuk bagian-bagian konstruksi yang melintang penyusutan sama seperti di konstruksi batang tersusun yaitu 3 cm perr meter tinggi.
Dalam konstruksi dinding rangka tersusun tempat – tempat yang terbuka antara tiang-tiang, palang-palang, dan sebagainya diisi dengan tembok dari bata.
Jarak antar tiang-tiang umumnya sekitar 80cm.
A.Penyusunan konstruksi rangka-rangka tersusun:
a.Kayu yang melintang
Bantalan :ke bawah membatasi dinding dan menumpunya.
Beban akan disalurkan pada kaki pondasi atau kepala balok. Bantalan pada dinding bata atau beton harus dikuatkan letaknya dengan baut angker yang dimasukkan di dalam dinding dan pada kepala balok disambung dengan baut. Bantalan dapat disambung dengan takikan separuh dan sebaiknya dibuat dari kayu ulin/jati untuk menghindarkan kerusakan oleh kelembaban/air naik.
Peran atau gording : bagian atas penutup dinding, yang mendukung seluruh beban loteng dan atap. Selain itu dapat mendukung dinding diatasnya, tinggi peran disesuaikan dengan beban dan jarak tiang.
Palang : membagi bidang antara dua tiang atau kuda penopang dalam bidang yang lebih kecil.
Melihat tinggi dinding maka digunakan 2-3 palang, palang ini disambungkan pada tiang dan kuda penopang dengan pen biasa. Palang pintu bagian atas dan palang jendela disambungkan dengan pen bergigi tunggal.
b.Kayu yang tegak
Tiang: menentukan tinggi dinding dan berdiri tegak lurus antara bantalan dan peran dinding.
Tiang pen biasanya berpenampang bujur sangkar. Kalau penampang ini tidak sesuai pada suatu titik, maka dapat digunakan tiang ganda yang ditanam, yang bersambung dengan baut. Diatas dan dibawah tiang biasanya diberi pen, yang dalam bantalan sedikitnya 4 cm, dan pada peran dinding sedikitnya 6 cm panjangnya, yaitu ½ tingginya.
c.Kayu yang berdiri miring
Kuda penopang : mebagi segiempat bidang dinding yang goyah dalam bidang segitiga yang mantap.
Menjaga agar dinding tidak bergerak oleh benturan atau tekanan angin. Antara tiang dan kuda penopang sedikitnya, dalam bantalan dan peran dinding harus tersisa 8-12 cm dari kayu muka, untuk menghindarkan pergeseran. Penemapang kuda penopang sedikitnya harus sama dengan tiang.
Sambungan atas dan bawah dengan pen atau gigi tunggal sebagai berikut:
a)Ditakik separuh-separuh
b)Pen dan lubang terbuka
c)Pen lurus tersembunyi
d)Pen serong tersembunyi
e)Ditakik setengah ekor burung
f)Sudut ditakik bertingkat
g)Malang dengan pen dan gigi tunggal
h)Tiang dengan pen
i)Kuda penopang dengan pen
j)Malang dengan pen, gigi tunggal dan sponing
k)Bantalan dengan pen
l)Bantalan dengan gigi tunggal
m)Bantalan dengan pen dan gigi tunggal
Kekuatan balok untuk rangka dinding yang bida digunakan ialah:
Untuk Bantalan : 6/8 8/8 8/10 10/10 10/12 12/12
Peran dinding : 8/12 10/12 10/14 12/14 12/16
Tiang : 8/8 10/10 12/12
Kuda penopang : 8/8 8/10 10/10 10/12 12/12 12/14
Palang : 6/8 8/8 8/10 10/10 10/12 12/12
Pencegahan pada sambungan2 rangka dinding:
Sambungan harus dibuat tepat, rata dan bersih sehingga tidak dimasuki air.
Dengan memperhatikan alam sekitar dan latar belakangnya terjadilah pemasangan kuda penopang menurut rumus hias atau rumus magis tertentu.
Simbol-simbol:
1)Kuda penopang biasa
2)Simpul sihir
3)Salib andreas
4)Betina
5)Laki-laki liar
6)Tari petani
7)Matahari
8)Pohon kehidupan(batang garing belum)

B.Konstruksi dinding rangka terusan
Konstruksi rangka terusan (lajur) pada umumnya luar dan dalam seuruhnya dilapisi dengan papan. Tiang-tiang menembus melalui semua tingkat bangunan. Konstruksi rangka terusan (lajur) pada umumnya dibuat dari papan, sambungan-sambungan seperti pen, gigi tunggal dsb tidak digunakan, sebab semua dipaku. Jarak tiap-tiap tiang kira-kira 60 cm.
Meyelesaikan dan merapikan pekerjaan penutup dinding kayu
Pekerjaan finishing dinding kayu ada banyak macam cara antara llain: politur, vernis, cat, melamin, nitro cellulose, dan lain-lain. Akan tetapi pekerjaan finishing dinding kayu yang paling umum digunakan adalh dengan cara dicat. Sedang cara politur, vernis, melamin, nitro cellulose lebih banyak digunakan untuk pekerjaan finishing mebeler.
Pekerjaan finishing kayu dengan cat sangat cocok untuk pengecatan di luar ruangan (eksterior). Disamping karena mengeringnya secara oksidasi, cat lebih tahan terhadap sinar ultraviolet sinar matahari yang sangat merusak kayu, dibandingkan cara finishing lain.
Cat akan melapis kedap seluruh permukaan sehingga menjadi lebih awet, tidak mudah diserang jamur maupun rayap kayu kering, dan kumbang. Warna pigment merah yang dipakai sebagai tepung meni (ekstender) adalah bersifat racun.
Langkah-langkah pengecatan kayu antara lain:
1.Pekerjaan diawali dengan pembersihan semua kotoran yang bersifat isolator (mengurangi daya rekat) misalnya minyak, debu, oli, dan lain-lain. Permukaan kayu diamplas dengan amplas nomer 80-150. kemudian dibersihkan dengan kain atau sikat halus.
2.Pelapisan sealer/meni/primer/undercoat
Meni berfungsi sebagai lapisan penambah daya lekat (adhesi lapisan cat tahap berikutnya). Pelapisannya biasanya dikuaskan.
Meni juga berfungsi mngeraskan serat kayu, sehingga serat mudah terpotong rata oleh kertas amplas. Fungsi lain juga mencegah pelunturan zat ekstraktifdari dalam kayu ke permukaan kayu dan mengurangi penyerapan cat akhir oleh kayu. Meni akan kering dalam waktu 3 sampai 4 jam. Untuk menghaluskan/meratakan dengan amplas nomor 150. Bahan pengencer meni dengan minyak terpenting.
3.Pengisian pori kayu dan perataan permukan kayu dengan plamir. Permukaan akan memiliki ketebalan, rata, dan tidak porous. Alat yang digunakan biasanya sekerap/kafi. Bahan pengencer menggunakan minyak terpentin, plamir akan kering dalam waktu kira-kira 12 jam. Ampelas yang digunakan ampelas nomer 180-240. pengampelasan menggunakan alat Bantu sanding block (balok kayu yang dilapisi karet keras).
4.Pengecatan lapis antara/antar media/cat dasar
Cat dasar biasanya berwarna putih dan berpelarut terpentin, cat dasar akan mengering dalam waktu kira-kira 5 jam. Penghalusannya dengan menggunakan ampelas nomor 240-320. pengampelasannya dilakukan dengan cara basah (disiram air) dengan amplas water proof. Selain mudah pengerjaannya ampelas akan lebih awet.
5.Pengecatan tahap akhir
Ini merupakan tahapan yang terpenting, karena baik dan buruknya tahapan ini akan sangat menentukan kualitas finishing dengan pengecatan. Kualitas kuas yang baik juga mempengaruhi kualitas pengecatan, kuas yang baik bulunya lembut yang ujung-ujung rambutnya bercabang dan rambutnya tidak mudah lepas dari tangkainya. Arah pengecatan biasanya dimulai sejajar serat kayu dan selanjutnya boleh melintang terhadap serat kayu. Lapisan cat tahap akhir lebih encer dibandingkan cat dasar, sehingga mudah dikuaskan dan tidak ada bekas kuas. Untuk mengencerkannya perbandingan cat dan minyak 1:1. bagian yang sudah dicat lebih baik mendapatkan sirkulasi udara yang baik/diberi aliran udara, tidak berdebu, dan aman dari sentuhan-sentuhan pada saat cat masih basah. Untuk penghalusannya dengan ampelas basah dan nomor ampelas yang digunakan nomor 400. lapisan tahap akhir biasanya lebih tebal daripada cat dasar.
Membereskan Pekerjaan
Bahan-bahan yang tidak digunakan lagi seperti potongan-potongan kecil/pendek balok 5/7, papan kayu 3/25, tahi ketam, tahi gergaji, serpihan-serpihan hasil pembuatan purus dan lubang, sampah plastik, sampah kertas ampelas bekas dan sampah-sampah lain yang sifatnya organis dikumpulkan dan dibakar di tempat pembakaran sampah organis.
Sedang bahan-bahan yang tidak digunakan lagi yang terbuat dari bahan-bahan logam (tidak bisa diuraikan) seperti: kaleng bekas cat, kaleng bekas meni, kaleng bekas plamir, kaleng bekas minyak terpentin, potongan-potongan paku/besi beton, sekrup, baut, plat besi, dikumpulkan dan ditempatkan di tempat yang aman (tempat sampah logam).
Sedang bahan-bahan yang masih dapat digunakan seperti: balok 5/7, papan 3/25 yang masih agak panjang dikumpulkan dan dikembalikan ke tempat yang aman (rak penyimpanan bahan). Sedang benang sifat, paku, sekerup, plat besi dkumpulkan di tempat kotak khusus.
Sisa-sisa meni, plamir, cat dasar, cat akhir, dan minyak terpentin ditutup kembali sampai rapat kemudian disimpan dalam lemari khusus.
Alat-alat seperti kuas yang baru saja dipakai dibersihkan sesegera mungkin setelah pemakaian. Larutan pembersih dapat menggunakan minyak terpentin atau minyak tanah. Pembersihan kuas meliputi seluruh rambut, plat penjepit, dan tangkai kayu/plastik.
Penyimpanan kuas yang bersih ada 2 macam yaitu:
1.Cara kering
Kuas yang masih kotor (terkena cat) dimasukkan ke dalam larutan pembersih (minyak tanah/minyak terpentin), kemudian kuas diusap-usapkan pada papan yang tidak terpakai hingga kotoran hilang (bersih). Kuas yang masih agak basah dikibas-kibaskan sehingga minyaknya hilang atau disemprot dengan angin kompresor. Kuas yang sudah bersih dibungkus dengan kertas aluminium foil yang dilipatkan pada rambut kuas, kemudian direkatkan dengan selotip. Disimpan dalam almari dengan posisi tidur atau digantung.
2.Cara basah
Kuas yang baru saja digunakan untuk mengecat dan masih kotor direndam ke dalam larutan pembersih (minyak tanah/minyak terpentin). Caranya ujung tangkai kayu yang berlubang dimasuki besi beton untuk menggantung kuas, dengan catatan seluruh rambut kuas terendam larutan tetapi ujung rambut kuas tidak menyentuh dasar kaleng agar tidak melengkung. Perendaman dapat dilakukan di kaleng terbuka atau kaleng tertutup
Untuk pengecatan dinding dalam ruangan agar cat tidak mengotori lantai kayu ditutupi dengan kertas Koran bekas. Namun demikian masih juga ada papan lantai yang terpercik, kena tetesan cat atau tumpahan cat. Bila terjadi kena kotoran cat sesegera mungkin dibersihkan dengan kain yang dibasahi minyak tanah sebelum cat mengering, dengan cara diusap-usapkan sampai cat hilang. Bila cat sudah terlanjur kering pembersihannya dengan cara dikerik dengan pisau/sekerap sampai bersih.

KEGIATAN PPL SMK N 1 JAKARTA


PA SAEFUL (Guru PPL Praktek Kayu)
Dhany, A. FARID, AGUS S, BUDIANTO
(Praktek Sambungan Dinidng)

Siswa Lagi Pada Istirahat di depan Bengkel

Hasil Praktek Siswa

DIAN, P. SAEFUL

Ahmad Farid, Pak Saeful

Foto Bersama di Bengkel Kayu













Guru PPL dan Kepala Program SMK N 1 Jakarta
Bu Lucia Pratiwi, Drs. Fx. Sadino, Pak Saeful, Bu Ika

PAPAN PENUTUP LANTAI

Lampiran MATERI

PAPAN LANTAI KAYU
Lantai adalah konstruksi bawah yang datar dalam sebuah bangunan yang berfungsi sebagai dasar pijakan manusia.
Persyaratan teknik dan ekonomis terhadap lantai:
1.Sebuah lantai harus memiliki kekuatan yang mencukupi
2.Pembebanan pada dinding-dinding hendaknya dilakukan sedemikian rupa, sehingga bidang penyangganya akan cukup besar.
3.Hendaknya lantai-lantai diangkerkan sedemikian rupa pada dinding sehingga dinding tidak menekuk
4.Pori-pori lantai harus dapat mengisolasi terhadap udara dingin dan udara panas
5.Hendaknya berkualitas baik dan pemasangannya dapat dilakukan dengan cepat
6.Hendaknya memiliki pemeliharaan yang sederhana
7.Kekuatan konstruksinya tidak berkurang jika digunakan denganwaktu yang cukup lama.
Fungsi lantai
1.Memisahkan secara horizontal ruangan-ruangan,
2.Mengalihkan berbagai beban kepada dinding-dinding,
3.Memikul dinding-dinding pemisah yang tidak melaju terus kebawah
4.Menunjang kestabilan sebuah bangunan dengan jalan membentuk satu kesatuan dengan dinding,
5.Mencegah penyebaran suara udara,
6.Mereda suara kontak,
7.Mengisolasi terhadap perubahn-perubahn temperature.
JOB SHEET ”Memasang papan lantai kayu” (TERLAMPIR)

Tahapan pemasangan papan lantai kayu
1.Mempersiapkan pekerjaan papan lantai kayu
2.Memasang rangka papan lantai kayu
3.Memasang papan lantai kayu
4.Menyelesaikan pekerjaan memasang penutup lantai kayu
5.Membereskan pekerjaan
Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan
1.Keamanan lingkungan tempat kerja
2.Pakaian dan peralatan yang melindungi
3.Penggunaan alat-alat dan peralatan
4.Penanganan bahan
Penempatan bahan-bahan seperti papan kayu dan balik kayu ditempatkan sedemikian rupa, sehingga mudah dijangkau, tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan efisien.
Persyaratan Jaminan kualitas
1.Prosedur-prosedur pengoperasian di tempat kerja
2.Kualitas bahan
Syarat-syarat fisik kayu juga harus diperhatikan antara lain:
Kayu sebaiknya lurus(tidak terlalu melengkung)
Ukuran penampang kayu dari ujung yang satu ke ujung yang lain hampir sama
Tidak terdapat kayu muda/kowal/gubal
Tidak terdapat retak-retak pada sepanjang kayu
Kayu kering udara (tidak terlalu basah)
Kayu tidak lapuk/tidak kena rayap/tidak kena jamur.
3. Prosedur mengangkat barang
4. Menggunakan dan merawat perkakas
5. Perhatian Pada Gambar Rancangan Dan Spesifikasi
Perlengkapan dan peralatan pelindung pribadi
1.Topi/helm (safety helm)
Sebagai kenyamanan dan keamanan bila bekerja diterik matahari maupun keamanan/pelindung kepala bila tertimpa benda dari atas kepala.
2.Penutup telinga (ear plug)
Sebagai pelindung telinga dari suara kebisingan (meredam kebisingan) dan melindungi telinga dari benda-benda halus agar tidak masuk kedalam telinga.
3.Masker pelindung mata/kacamata
Sebagai pelindung mata dari benda-benda kecil agar tidak mengenai mata yang dapat mengakibatkan kerusakan mata/kebutaan. Masker dapat berupa kacamata bening atau kacamata hitam/gelap. Kacamata hitam/gelap berfungsi mengurangi intensitas cahaya.
4.Sabuk pengaman (safety belt)
Alat untuk mengikatkan badan pada tiang, sehingga orang yang bekerja di suatu ketinggian dapat bekerja dengan dua tangan
Berfungsi menghambat debu-debu halus agar tidak masuk ke dalam paru-paru, sehingga resiko kerusakan saluran pernapasan dan paru-paru dapat diminimalisir.
5.Sarung tangan kulit
Melindungi telapak tangan dari benda tajam/runcing/gesekan/getaran maupun aliran listrik.
6.Pakaian kerja (wear pack)
Mempunyai persyaratan nyaman dipakai (dari bahan kapas), menyerap keringat, mudah untuk melakukan aktifitas/gerakan, misal: jongkok, berjalan, berlari, memanjat (tidak terlalu longgar atau terlalu sempit).
7.Sepatu (civil shoes)
Biasanya dari kulit sol sepatu keras dapat melindungi kaki dari benda-benda runcing/tajam, pada ujung depan sepatu terdapat plat baja yang bisa menahan beban sampai lebih dari 1 ton.
Menyiapkan tempat kerja yang aman.
1.Pelarangan masuk
2.Penempatan kabel listrik
3.Debu
4.Bahan sisa potong
5.Penerangan dan Keterbatasan ruang gedung

LEMBAR KERJA (Job Sheet)
MEMASANG PAPAN LANTAI KAYU

Sekolah : SMK Negeri 1 Jakarta
Jurusan : Teknik Bangunan
Bidang Keahlian : Teknik Kontruksi Kayu
Mata Pelajaran : Praktek Kerja Kayu
Kelas/Semester : XI (K1 dan K2)/2

A. Tujuan Umum
Siswa dapat membuat dan memasang papan lantai kayu dengan tepat dan benar sesuai dengan instruksi guru.
B.Tujuan Khusus
1.Siswa dapat melakukan prosedur kerja yang tepat dan benar.
2.Siswa dapat menyiapkan bahan yang baik dan benar sesuai gambar dan spesifikasi.
3.Sisiwa dapat memilih dan menggunakan peralatan kerja sesuai fungsinya dengan baik dan benar.
4.Siswa dapat mengolah bahan dengan peralatan yang ada dari mengahluskan, memotong, melukis, memahat dan merangkai sehingga tersusun sebuah konstruksi lantai papan kayu.
C.Perkakas, Perlengkapan dan Bahan
1.Alat-alat
a.Ketam/ mesin ketam portable/mesin ketam statis
b.Gergaji potong/mesin portable/mesin statis
c.Gergaji belah/mesin portable/mesin statis
d.Gergaji punggung
e.Siku
f.Meteran
g.Perusut
h.Potlot/spidol
i.Palu kayu
j.Palu besi
k.Pahat
2.Alat Penyambung
Paku 7 cm sebanyak 4 buah
Paku 2 cm sebanyak 12 buah
3.Bahan
Balok kecil/kaso 4/6-65 sebanyak 4 buah
Papan 2/20-50 sebanyak 3 buah
D.Keselamatan Kerja
Perlengkapan
1.Topi/helm (Safety helm)
2.Penutup telinga (Ear plug)
3.Masker pelindung mata/kacamata
4.Masker hidung
5.Sepatu (Civil shoes)
6.Pakaian kerja (Wear pack)
7.Sarung tangan
Keselamatan Kerja
1.Pakailah pakaian kerja dan perlengkapan K3 dengan baik
2.Berdoalah sebelum bekerja
3.Ikuti petunjuk dari Instruktur/Guru pembimbing
4.Konsentrasilah pada pelajaran dan tidak boleh bersendau gurau
5.Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya dan kemampuan alat.
6.Cek semua mesin-mesin dan pastikan semua siap digunakan dengan aman
7.Pastikan fungsi alat-alat pengaman pada setiap mesin bekerja dengan optimal.
E.Langkah Kerja
1.Menyiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan.
2.Menyiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan.
3.Menyiapkan seluruh perlengkapan K3 yang dibutuhkan.
4.Merencanakan pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja.
5.Menghaluskan bahan yaitu balok yang akan kita gunakan untuk pemasangan papan lantai kayu ukuran 4/6 cm.
6.Memotong balok tersebut dengan panjang 65 cm sebanyak 4 buah.
7.Membuat gambar kerja pada bahan (balok) sesuai dengan gambar kerja.
8.Membuat kaitan pada balok sesuai gambar kerja, dengan menggunakan gergaji dan pahat.
9.Menyetel balok yang sudah terdapat kaitanya, dirangkai menjadi rangka papan lantai kayu sesuai dengan jarak yang terdapat dalam gambar kerja.
10.Mengecek kesikuan, ketepatan kaitan dan ketinggian sambungan rangka balok papan lantai kayu tersebut.
11.Memaku rangka balok dengan paku 7 cm di masing-masing bagian sambungan atau kaitan balok-balok.
12.Menyiapkan bahan papan lantai kayu.
13.Menghaluskan papan tersebut diseluruh sisinya.
14.Memotong papan dengan panjang 50 cm sebanyak 3 buah.
15.Membuat sambungan papan sesuai dengan gambar kerja.
16.Membuat tanda acuan pertama pada rangka balok.
17.Memasang papan lantai pertama sebagai acuan lalu kencangkan dengan menggunakan paku panjang 2 cm.
18.Meyusun secara terus menerus papan lantai kayu yang ada dan dikencangkan dengan paku.
19.Merapikan keseluruhan sisinya.
F.Gambar Kerja(terlampir)
G.Acuan Penilaian Praktek
Kegiatan dan Hasil Praktek
Laporan Praktek


MATERI
LANTAI PAPAN KAYU
Lantai adalah konstruksi bawah yang datar dalam sebuah bangunan yang berfungsi sebagai dasar pijakan manusia.
Persyaratan teknik dan ekonomis terhadap lantai:
8.Sebuah lantai harus memiliki kekuatan yang mencukupi
9.Pembebanan pada dinding-dinding hendaknya dilakukan sedemikian rupa, sehingga bidang penyangganya akan cukup besar.
10.Hendaknya lantai-lantai diangkerkan sedemikian rupa pada dinding sehingga dinding tidak menekuk
11.Pori-pori lantai harus dapat mengisolasi terhadap udara dingin dan udara panas
12.Hendaknya berkualitas baik dan pemasangannya dapat dilakukan dengan cepat
13.Hendaknya memiliki pemeliharaan yang sederhana
14.Kekuatan konstruksinya tidak berkurang jika digunakan denganwaktu yang cukup lama.
Fungsi lantai
Memisahkan secara horizontal ruangan-ruangan,
Mengalihkan berbagai beban kepada dinding-dinding,
Memikul dinding-dinding pemisah yang tidak melaju terus kebawah
Menunjang kestabilan sebuah bangunan dengan jalan membentuk satu kesatuan dengan dinding,
Mencegah penyebaran suara udara,
Mereda suara kontak,
Mengisolasi terhadap perubahn-perubahn temperature.

2.Hal-hal yang menguntungkan
1.Pembuatannya dapat dilakukan dengan cepat karena materialnya ringan.
2.Harga kayu lebih murah dibandingkan dengan material lain.
3.Memiliki isolasi termis yang baik dan isolasi yang memadai terhadap suara udara dan suara kontak.
4.Pemasangan pipa-pipa dapat dilakukan dengan mudah.
5.Pengrapian lantai dan pemasangan langit tidaklah begitu sukar
6.Pelaksanaan perbaikan dan pemasangan perkuatan dapat dilakukan dengan mudah.
Hal yang kurang menguntungkan
1.Kestabilan bangunan dengan lantai-lantai kayu tidaklah begitu besar
2.Pencemaran/kerusakan oleh basahan dapat berakibat sangat merugikan(jamur, pembusukan, hujan)
3.Perlindungan terhadap basahan bisa sangat mahal
4.Mudah terbakar
5.Pemasangan lantai kayu dalam sebuah bangunan-bangunan tinggi sebaiknya tidak lakukan karena tidak aka nada penyatuan yang baik dengan dinding-dinding.
6.Dengan berubah-ubahnya kayu, biasanya sebuah lantai tidak akan rata dan karena pelapis lantai pun diperlukan penanganan tambahan.

TAHAPAN PEMASANGAN LANTAI PAPAN KAYU
Mempersiapkan pekerjaan papan lantai kayu
Memasang Rangka Lantai Papan kayu
Memasang papan lantai kayu
Menyelesaikan pekerjaan memasang penutup lantai kayu
Membereskan pekerjaan



1.Mempersiapkan pekerjaan papan lantai kayu
Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan dapat mencakup :
•Keamanan lingkungan tempat kerja
Penempatan alat-alat pekerjaan demikian juga alat-alat kesehatan dan keselamatan kerja maupun orang-orang disekitarnya atau lingkungannya yang aman dan nyaman untuk pelaksanaan pekerjaan, terutama alat-alat yang menggunakan arus listrik.
•Pakaian dan peralatan yang melindungi
Sesuai dengan persyaratan standar.
•Penggunaan alat-alat dan peralatan
•Penanganan bahan
Penempatan bahan-bahan seperti papan kayu dan balik kayu ditempatkan sedemikian rupa, sehingga mudah dijangkau, tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan efisien.
Kebutuhan bahan, peralatan dan perlengkapan
Spesifikasi teknis untuk Pekerjaan Memasang Lantai Papan.: jenis bahan dan jumlahnya ditentukan berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi.
Persyaratan Jaminan Kualitas dapat terdiri atas :
•Prosedur-prosedur pengoperasian di tempat kerja
•Kualitas bahan
Namun demikian harus dicari kayu yang cukup kuat tetapi awet, misalnya kayu jenis kamper, merbau, bengkirai, kempas, laban, dan lain sebagainya. Selain cukup awet dan kuat pengerjaanya juga tidak terlalu sukar. Selain itu juga syarat-syarat fisik kayu juga harus diperhatikan antara lain:
1.Kayu sebaiknya lurus(tidak terlalu melengkung)
2.Ukuran penampang kayu dari ujung yang satu ke ujung yang lain hampir sama
3.Tidak terdapat kayu muda/kowal/gubal
4.Tidak terdapat retak-retak pada sepanjang kayu
5.Kayu kering udara (tidak terlalu basah)
6.Kayu tidak lapuk/tidak kena rayap/tidak kena jamur.
•Prosedur mengangkat barang
•Menggunakan dan merawat perkakas
•Perhatian pada gambar rancangan dan spesifikasi
Gambar rancangan dan spesifikasi sangat penting sebagai pedoman dalam pelaksanaan praktek.

Peralatan proteksi pribadi dapat meliputi :
Untuk mempersiapkan pekerjaan memasang lantai parket kayu persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja merupakan persyaratan mutlak untuk suatu pelaksanaan pekerjaan. Baik keselamatan perseorangan, kelompok, benda kerja, maupun alat-alat yang digunakan.
Perlengkapan-perlengkapan pribadi untuk kesehatan dan keselamatan kerja antara lain:
8.Topi/helm (safety helm)
Sebagai kenyamanan dan keamanan bila bekerja diterik matahari maupun keamanan/pelindung kepala bila tertimpa benda dari atas kepala.
9.Penutup telinga (ear plug)
Sebagai pelindung telinga dari suara kebisingan (meredam kebisingan) dan melindungi telinga dari benda-benda halus agar tidak masuk kedalam telinga. Masker pelindung mata/kacamata
Sebagai pelindung mata dari benda-benda kecil agar tidak mengenai mata yang dapat mengakibatkan kerusakan mata/kebutaan. Masker dapat berupa kacamata bening atau kacamata hitam/gelap. Kacamata hitam/gelap berfungsi mengurangi intensitas cahaya.
10.Sabuk pengaman (safety belt)
Alat untuk mengikatkan badan pada tiang, sehingga orang yang bekerja di suatu ketinggian dapat bekerja dengan dua tangan
Berfungsi menghambat debu-debu halus agar tidak masuk ke dalam paru-paru, sehingga resiko kerusakan saluran pernapasan dan paru-paru dapat diminimalisir.
11.Sarung tangan kulit
Melindungi telapak tangan dari benda tajam/runcing/gesekan/getaran maupun aliran listrik.
12.Pakaian kerja (wear pack)
Mempunyai persyaratan nyaman dipakai (dari bahan kapas), menyerap keringat, mudah untuk melakukan aktifitas/gerakan, misal: jongkok, berjalan, berlari, memanjat (tidak terlalu longgar atau terlalu sempit).
13.Sepatu (civil shoes)
Biasanya dari kulit sol sepatu keras dapat melindungi kaki dari benda-benda runcing/tajam, pada ujung depan sepatu terdapat plat baja yang bisa menahan beban sampai lebih dari 1 ton.
Peralatan
Dalam menggunakan peralatan yang akan digunakan harus diidentifikasi terlebih dahulu sesuai dengan pekerjaan yang akan kita pakai.
Menyiapkan peralatan tangan (bukan mesin)
antara lain: obeng, tang, mistar rol baja, siku, pensil, pahat, palu besi, palu kayu, gergaji besi, gergaji potong, gergaji belah, unting-unting, waterpass, benang lott, dll. Semuanya dimasukkan dalam kotak perkakas yang terbuat dari papan kayu.
Menyiapkan mesin-mesin portable
antara lain: mesin bor, mesin grenda, mesin ketam, mesin gergaji, mesin ampelas, mesin router, kabel rol, dll. Semuanya dimasukkan dalam kotak perkakas yang terbuat dari papan kayu.
Alat sambung untuk konstruksi kayu, meliputi : paku, sekrup, lem


Gambar sambungan papan
Cara penanggulangannya yaitu cara merangkai papan arah lingkaran tahun dibuat berselang seling atas dan bawah agar didapatkan bidang yang tetap rata. Macam-macam bentuk sambungan kayu arah melebar yang biasa digunakan untuk sambungan lantai papan antara lain:
1.Sambungan alur dan lidah
Sambungan ini biasanya digunakan untuk sambungan papan yang tebalnya sekitar 3cm. pada salah satu sisi samping arah memanjang dibuat alur dengan ukuran lebar alur 1/3 tebal papan dengan kedalaman lebih dari 1cm. sisi samping yang satunya dibuat lidah dengan tebal lidah 1/3 tebal papan (kira-kira 0,9cm) dan lebar lidah 1cm.

Gambar 3.1. Sambungan Alur dan Lidah
2.Sambungan dengan alur dan lidah lepas (pegas).
Sambungan papan dengan bentuk sambungan seperti ini biasanya memepunyai tebal papan lebih besar dari 3cm. kedua sisi arah memanjang papan dibuat alur dengan lebar lebih besar 1/3 tebal papan dan dalam alur lebih besar 1cm. Sebelum kedua sisi papan dipasang setangkup alur diisi dengan lidah/bilah kayu kecil berukuran tebal 9mm dan lebar 2cm.

Gambar 3.2. Sambungan dengan Alur dan Lidah Lepas
3.Sambungan dengan alur dan lidah yang dilengkapi sponing Sambungan ini sama dengan sambungan alur dan lidah hanya saja ditamabah/dibuat alur sponing pada sisi lidah yang mempunyai ukuran sponing lebar 5mm dan dalam 3mm.

Gambar 3.3. Sambungan Alur dan Lidah yang dilengkapi Sponing
4.Sambungan dengan alur dan lidah yang dilengkapi lat tutup celah. Sambunga ini sama dengan sambungan alur dan lidah hanya saja dilengkapi lat sebagai penutup celah yang berukuran tebal 1cm dan lebar 4cm yang ditempelkan pada salah satu sisi sambungan sepanjang papan yang disambung.

Gambar 3.4. Sambungan Alur dan Lidah yang dilengkapi dengan Plat Tutup Celah
5.Sambungan dengan alur dan lidah yang dilengkapi dengan profil lengkung.
Sama aeperti sambungan alur dan lidah hanya di sisi lidah dibuat profil lengkung, untuk menyiasati celah-celah sambungan dan memperindah sambungan.

Gambar 3.5. Sambungan Lidah dan Lidah yang dilengkapi dengan Profil Lengkung
6. Sambungan Bibir miring. Untuk sambungan antara papan yang lebih baik dapat dengan hubungan bibir miring dengan tebal ujungnya 1/3 tebal papan, sedangkan panjang bibir 1,5 tebal papan.


Setelah dipilih rancangan lantai papan dan metode sambungan, maka dibuat gambar kerja untuk konstruksi lantai papan kayu. Maka
2. Memasang rangka lantai papan kayu
 Mengukur dan memastikan kesesuaian dimensi kondisi lapangan pada lokasi pemasangan rangka lantai
Mengecek kembali antara rangka lantai kayu akan dipasang, lalu diukur dan dipastikan kesesuaiannya antar dimensi gambar kerja dengan kondisi di lapangan, apabila terdapat ketidaksesuain dilaporkan kepada pengawas. Karena hal tersebut dapat saja terjadi di lapangan, ha-hal yang tidak diinginkan banyak kemungkinan terjadi. Oleh karena itu harus matang dan akurat dalam merencanakan dan mengecek dengan kondisi nyata di lapangan.
 Membuat balok utama dan balok anak sebagai komponen lantai kayu, mulai memilih bahan, memotong dan menyerut
Sebuah lantai papan tentu kita pasang di atas sebuah balok lantai, oleh karena itu kita harus memasang rangka lantai papan terlebih dahulu, rangka ini harus kita rencanakan sedemikian rupa sehingga papan yang akan kita pasang diatasnya mempunyai struktur yang kuat. Maka dari itu kita siapakan bahan-bahan untuk rangka lantai papan yaitu balok anak dan balok induk.
Bahan balok induk dan balok anak kita pilih, lalu kita potong sesuai dengan ukuran perencanaan kita, dengan acuan gambar kerja dan diserut sesuai dengan spesifikasi.
 Merangkai dan memasang rangka lantai kayu
Merakit balok utama dan diletakanan atau ditempatkan pada lokasi kerja sesuai dengan gambar kerja, persyaratan dan spesifikasi. Kita gunakan tanda tarikan benang agar hasilnya maksimal.
Balok utama kita paku dan balok anak kita letakan diatas dengan sisi pendek diatas, diatur dengan jarak sesuai dengan gambar kerja dan dipasang permanen diatas balok induk sesuai spesifikasi.
Memasang balok-balok pengaku diantara balok-balok anak sesuai persyaratan dan spesifikasi.
Pemasangan balok pengaku diantara balok-balok anak sesuai dengan spesfikasi.
3.Memasang papan lantai kayu
Bentuk dan konstruksi lantai kayu
Menyiapkan komponen-komponen papan lantai sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi. Ukuran papan disesuaikan dengan gambar kerja yang telah kita buat, lalu dihitungan kebutuhan bahannya.
Pembuatan papan lantai
Papan-papan kayu yang akan kita gunakan kita haluskan terlebih dahulu keseluruhan sisinya, kesikuan papan. Lalu kita buat garis kerja pada papan untuk pembuatan sambungan yang hendak kita gunakan, lalu potong dan rapikan sambungan papan tersebut. Setelah halus kita coba sambungkan satu demi satu anatar papan apakan sudah rapi dan rapat antar sambungan.
Pemasangan papan lantai
-Setelah papan sudah dihaluskan dan dibuat sambungan papan.
-Papan diatur, rangkai dan pasang papan lantai sesuai rancangan penutup lantai yang sudah kita rencanakan. Diatur arinya: sesuai dengan warna dan arah seratnya, paosisi sambungan tepat berada di atas bagian tengah balok rangka kayu. Dengan catatan kita harus dapat menetukan lokasi papan pertama, oleh karena itu harus direncanakan dengan matang pada gambar kerja yang sebelumnya sudah dicek dengan kondisi asli di lapangan.
-Papan-papan yang sudah diatur, dirangkai dan dipasang, baru kita paku papan tersebut sesuai dengan jenis dan jarak sesuai spesifikasi(minimum 2 mm dibawah permukaan)
-Memasang papan penutup tambahan jika terdapat jarak pada pertemuan antara lantai dan dinding.
4.Menyelesaikan pekerjaan memasang penutup lantai kayu
Memeriksa kekokohan, kelurusan dan kerapian pekerjaan lantai papan secara visual.
Melapisi papan penutup yang telah terpasang menggunakan bahan penutup sesuai ketentuan pada gambar dan spesifikasi. Hal tersebut dilakukan dengan menyiapkan Alat-alat dan bahan finishing lantai kayu lalu melaksanakan Pekerjaan finishing lantai kayu.
Pekerjaan finishing lantai papan kayu ada banyak macam cara antara llain: politur, vernis, cat, melamin, nitro cellulose, dan lain-lain. Akan tetapi pekerjaan finishing dinding kayu yang paling umum digunakan adalah dengan cara dicat.
Cat akan melapis kedap seluruh permukaan sehingga menjadi lebih awet, tidak mudah diserang jamur maupun rayap kayu kering, dan kumbang. Warna pigment merah yang dipakai sebagai tepung meni (ekstender) adalah bersifat racun.
5.Membereskan pekerjaan
Prosedur pembersihan lokasi,
Lokasi atau area kerja yang telah kita kerjakan segera dibersihkan dengan menggunakan peralatan kebersihan yang sesuai, sebelum melakukan pembersihan area kita amankan dan bersihkan dari alat dan bahan-bahan yang telah selesai kita gunakan. Peralatan kebersihan yang dapat kita gunakan seperti sapu lidi, sapu ijuk, sulak atau kemoceng, kain pel dan lain sebagainya. Prosedur pembersihan kita lakukan dari bagian atas terlebih dahulu dilanjutkan ke bagian bawah, hal ini dimaksudkan agar kita tidak melakukan pekerjaan dua kali.
Perawatan
Seluruh peralatan yang telah digunakan dirawat atau dibersihkan dari berbagai kotoran agar tidak mudah rusak dan berkarat. Lalu alat-alat yang kita gunakan kita asah kembali agar selalu siap dipakai setiap saat.
Penyimpanan bahan dan peralatan kerja
Bahan-bahan yang tidak terpakai lagi kita kumpulkan dan buang pada tempat yang aman. Untuk bahan-bahan yang masih dapat digunakan disimpan pada tempat yang aman. Termasuk juga peralatan dikembalikan ke tempat yang aman dengan cara membawa peralatan dan bahan yang benar.

MEMBUAT KOMPONEN BANGUNAN

Lampiran Materi
Pengertian
Pekerjaan persiapan adalah menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan dijalani, meliputi referensi pekerjaan, tempat kerja, bahan, peralatan, kelengkapan alat-alat dan pakaian kesehatan dan keselamatan kerja.
Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
oKeamanan lingkungan tempat kerja
Penempatan alat-alat pekerjaan demikian juga alat-alat kesehatan dan keselamatan kerja maupun orang-orang disekitarnya atau lingkungannya yang aman dan nyaman untuk pelaksanaan pekerjaan, terutama alat-alat yang menggunakan arus listrik.
oPakaian dan peralatan yang melindungi
Sesuai dengan persyaratan standar
oPenggunaan alat-alat dan peralatan
oPenanganan bahan
Penempatan bahan-bahan seperti papan kayu dan balik kayu ditempatkan sedemikian rupa, sehingga mudah dijangkau, tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan efisien.
Persyaratan Jaminan Kualitas
Penggunaan alat-alat dan peralatan
Penanganan bahan
Penempatan bahan-bahan seperti papan kayu dan balik kayu ditempatkan sedemikian rupa, sehingga mudah dijangkau, tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan efisien
Keamanan lingkungan tempat kerja
Pakaian dan peralatan yang melindungi
Perlengkapan Pelindung Pribadi
Topi/helm (safety helm)
Sebagai kenyamanan dan keamanan bila bekerja diterik matahari maupun keamanan/pelindung kepala bila tertimpa benda dari atas kepala
Penutup telinga (ear plug)
Sebagai pelindung telinga dari suara kebisingan (meredam kebisingan) dan melindungi telinga dari benda-benda halus agar tidak masuk kedalam telinga
Masker pelindung mata/kacamata
Sebagai pelindung mata dari benda-benda kecil agar tidak mengenai mata yang dapat mengakibatkan kerusakan mata/kebutaan. Masker dapat berupa kacamata bening atau kacamata hitam/gelap. Kacamata hitam/gelap berfungsi mengurangi intensitas cahaya.
Masker hidung
Berfungsi menghambat debu-debu halus agar tidak masuk ke dalam paru-paru, sehingga resiko kerusakan saluran pernapasan dan paru-paru dapat diminimalisir.
Sabuk pengaman (safety belt)
Alat untuk mengikatkan badan pada tiang, sehingga orang yang bekerja di suatu ketinggian dapat bekerja dengan dua tangan
Sarung tangan kulit
Melindungi telapak tangan dari benda tajam/runcing/gesekan/getaran maupun aliran listrik.
Pakaian kerja (wear pack)
Mempunyai persyaratan nyaman dipakai (dari bahan kapas), menyerap keringat, mudah untuk melakukan aktifitas/gerakan, misal: jongkok, berjalan, berlari, memanjat (tidak terlalu longgar atau terlalu sempit).
Sepatu (civil shoes)
Biasanya dari kulit sol sepatu keras dapat melindungi kaki dari benda-benda runcing/tajam, pada ujung depan sepatu terdapat plat baja yang bisa menahan beban sampai lebih dari 1 ton
Menyiapkan tempat kerja yang aman.
Pelarangan masuk
Penempatan kabel listrik
Debu dan Bahan sisa potong
Penerangan dan Keterbatasan ruang gedung


Lampiran Materi

Gambar Rancangan (design)
Adalah gambar teknis berskala dari segala sisi untuk memberi gambaran sosok benda yang akan dibuat. Gambar rancangan ini bisa dilengkapi dengan gambar 3 dimensi: perspektif.
Gambar Rencana (plan)
Adalah gambar teknis berskala untuk memberi gambaran rencana pemasangan suatu benda: penamaan, lokasi pemasangan, gambar rencana dilengkapi dengan tabel hubungan antara jenis benda dan jumlah benda.
Gambar Kerja (shop drawing)
Adalah gambar teknis yang menjabarkan lebih lanjut gambar kerja, yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, gambar ini dilengkapi dengan gambar detail untuk pelaksanaan.
Pekerjaan konstruksi kayu yang dapat diterapkan dengan gambar kerja
Atap
lantai
dinding
langit-langit
kusen
daun pintu/ jendela
tangga
railing

Peralatan Untuk Membuat Gambar Kerja
kertas gambar
pinsil
penghapus
rapido
mistar rol/ mesin gambar
mal
segitiga
komputer (Auto CAD) dan printer
Isi Gambar Kerja
Gambar Denah, Tampak Atau Potongan Dengan Beberapa Kemungkinan Skala (1:50/ 1:20/1:10/ 1:5) pada bagian-bagian yang memperlihatkan sistem sambungan, bahan perlengkapan sambungan, bahan pembentuk komponen, ukuran bahan, dimensi detail komponen
Arah serat dan jenis finishing
Untuk penggambaran rangka dilengkapi dengan notasi lokasi komponen (hadap)
Detail sambungan dibuatkan aksonometri yang lengkap dengan simbol bahan yang harus dibuang
Peralatan Untuk Melukis Pola Pada Bahan
Sebelum melukis pola pada bahan, disiapkan terlebih dahulu gambar kerja. Berikut peralatan yang dapat mendukung untuk melukis pola pada bahan antara lain:
Perusut
Penggaros siku/penyiku
Poltlot
Kraspen
Spidol
Bolpoint
Jangka
Meteran

LAMPIRAN MATERI
1) Mesin Gergaji Tangan Listrik


2) Perlengkapan Mesin Gergaji Tangan Listrik
•Pengantar Paralel,
Digunakan untuk meluruskan jalan antaran mesin
•Kantong serbuk,
Digunakan untuk menampung kotoran serbuk kayu.

•Kunci L (Hexagonsocket) dan kunci pas.
Digunakan untuk menyetel/membuka daun gergaji.




•Perlengkapan standart lainnya.
Sarung tangan, kaca mata pelindung, penutup telinga, sepatu kerja
dsb.


3) Bentuk dan Ciri Daun Gergaji Tangan Listrik
a)Ciri Daun Gergaji Potong
•Jumlah gigi banyak
•Gigi berbentuk segitiga kecil tajam
•Gigi digiwar dan ditajamkan selang seling untuk memotong serat



b)Ciri Daun Gergaji Belah
•Jumlah gigi banyak
•Bentuk gigi besar, dengan sudut serbuk lebar
•Giwaran gigi lebar



c)Ciri Daun Gergaji Kombinasi
•Jumlah gigi sedang
•Bentuk gigi sedang sampai besar, dengan sudaut serbuk cukup lebar
•Giwaran gigi cukup lebar



d)Cara Memasang Daun Gergaji
•Lepaskan steker dari sumber listrik
•Letakkan mesin diatas meja kerja
•Siapkan peralatan yang dibutuhkan (kunci L, pas dsb.)
•Sediakan tuas/stik besi untuk mengganjal putaran daun gergaji
•Lepaskan baut pada AS daun gergaji searah jarum jam
•Gantikan daun gergaji sesuai dengan fungsinya
•Cek ulang semua komponen yang telah terpasang
•Uji coba dulu sebelum diaplikasikan.

4) Keselamatan Kerja
a)Pilihlah gergaji Portable bundar sesuia dengan fungsinya (ukuran, diameter daun gergaji)
b)Bagian depan alas gergaji (pelat dasar mesin) harus diletakkan diatas benda kerja sebelum mesin dihidupkan
Jangan sekali-kali memotong lengkung, sebab daun gergaji akan terjepit oleh benda kerja yanga akan mengakibatkan kick back
c)Alas gergaji tangan listrik harus selalu menempel rapat pada benda kerja yang sedang digergaji
d)Pegang gergaji kuat-kuat dan dorong gergaji dengan kecepatan rata (jangan mendesak gargaji terlalu kuat)
e)Benda kerja yang akan digergaji harus kokoh pada tempatnya
f)Untuk memperkecil resiko kerusakkan benda kerja, setel alas gergaji sedemikian rupa (kira-kira 5 mm di bawah permukaan kayu)
5) Memotong Lurus
a)Berikan tanda pada benda kerja yang akan dipotong, letakkan pada posisi aman di atas bangku kerja
b)Usahakan permukaan benda kerja yang rata menempel pada bangku kerja
c)Atur kedudukan daun gergaji, usahakan maksimum 5 mm, di bawah permukaan benda kerja yang terpotong dengan cara dinaikkan atau diturunkan
d)Letakkan alas bagian depan gergaji bundar listrik usahakan daun gergaji tidak mengenai kayu pekerjaan dan jalankan mesin
e)Tunggu sampai putaran stabil dan mesin arahklan ke depan.






6) Memotong Serong
Untuk memotong serong sama dengan memotong siku, yang berbeda pada letak mesin terhadap kayu pekerjaan, yaitu menyerong dan tudung pengaman harus ditarik.
a)Atur kedudukan daun gergaji terhadap kayu pekerjaan sehingga menembus maksimum 5 mm di bawah permukaan kayu yang terpotong
b)Pasanglah lat kayu atau busur yang besar (sudut bisa bisa langsung disesuaikan) sebagai penghantar dan aturlah sehingga daun gergaji tepat pada lukisan dan sejajar dengan garis lukisan
c)Letakkan alas bagian depan gergaji bundar listrik usahakan daun gergaji tidak goyang
d)Mengenai kayu pekerjaan dan jalankan mesin
e)Tarik tudung pengaman bawah sehingga bebas, dengan cara; menarik tudung pengaman dengan ibu jari
f)Dorong mesin dengan sisi alas sebelah kiri menempel lat kayu (penghantar), sampai pemotongan selesai dan matikan mesin.

7) Membelah
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membelah kayu diantaranya sebagai berikut:
a.Letakkan benda kerja yang akan dibelah secara permanen
b.Pasang penghantar/usahakan sepanjang bangku
c.Siapkan baji untuk mengganjal bagian kayu yang terbelah
d.Pada posisi membelah gergaji dapat dimodifikasikan/dipasang permanen di bangku kerja.



8) Membuat Alur
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membelah kayu diantaranya sebagai berikut:
a)Penghantar permanen harus disiapkan
b)Lukis kayu yang akan dibuat alur
c)Lebar alur ditentukan oleh tebal iris daun gergaji
d)Kedalaman alur juga ditentukan oleh diameter daun gergaji
e)Pekerjaan pembuatan alur bisa juga dengan memodifikasi mesin gergaji bundar yang diletakkan secara permanen di bangku kerja.









Menghaluskan Bahan Komponen

MESIN KETAM TANGAN PORTABLE
1) Mesin Ketam Tangan Listrik
Dengan perkembangan teknologi jang cukup maju beberapa kegiatan jang berhubungan dengan industri kayu dituntut untuk bekerja lebih cepat dan efisien, salah satu alat jang dipergunakan adalah mesin ketam Portable . Pada prinsipnya kerja mesin ini adalah untuk mengetam permukaan kayu dan juga untuk pekerjaan lainnya seperti, mengetam champer, membuat sponing, mengetam miring dsb.


2) Perlengkapan Mesin Ketam Portable
Kuda-kuda atau gawang digunakan untuk bekerja dengan kedudukan permanen
Pengantar Paralel digunakan untuk membuat sponing atau sebagai penyiku.
Pelat Penyudutdigunakan untuk mengetam sudut miring
Kunci Pembuka pisau ketam digunakan untuk membuka /mengganti pisau ketam
Pengaman peneutup poros pisau digunakan supaya operator berani menjalankan mesin dengan tenang
Pengaman blok poros digunakan/dipasang pada blok pengantar paralel.


3) Penyetelan dan Cara Mengetam Rata Lurus
Untuk mendapatkan hasil pengetaman yang diinginkan, terlebih dahulu harus disetel sesuai dengan jenis pekerjaan jang akan dilaksanakan:
•Mengetam rata dan lurus, pisau ketam harus disetel sama tinggi dengan alas belakang.

•Pengetaman tercowak pada awal, hal ini disebabkan oleh karena pisau lebih tinggi dari alas belakang.

•Apabila pisau ketam lebih rendah dari alas belakang maka hasil pengetaman akan tercowak pada ujung akhir.

•Menyetel dalamnya permukaan.
Untuk menyetel dalamnya permakanan dalam pengetaman, kita atur alas depan dengan cara memutar pegangan depan.
Dalamnya permukaan ditentukan jarak antara tinggi pisau dengan alaas depan, dalamnya pemakanan normal 1,5 s/d 2 mm sesuai dengan kebutuhan.


4) Mengetam Sponing
Peralatan yang diperlukan yaitu pengantar paralel, harus terpasang sesuai dengan baik dan benar. Lebar sponing maksimal adalah lebar poros mesin dan kedalaman sponing yang dapat dibuat adalah sesuai dengan ukuran bebas sisi samping (a) atau seperti biasanya tercantum pada manual.
Atur kedudukan pisau dan ketebalan serutan seperti pengetaman biasa, sedangkan lebar sponing dengan mengatur pengantar paralel.
Hidupkan mesin dan jalankan di atas benda kerja dengan pengantar paralel selalu bergaser pada sisi samping benda kerja.

5) Mengetam Miring
Cara kerja tidak jauh berbeda dengan mengetam sponing hanya saja komponen tambahan yang dipasang disesuaikan, yaitu pengantar paralel dipasang pelat bersudut.

6) Bekerja dengan Mesin Permanen (terbalik)
Buat dudukan/kuda-kuda, pengaman dan pengantar diperlukan untuk menopang dan mengamankan kerja mesin. Baliklah mesin, jepit pada kuda-kuda. Pamasang alat pengaman penutup poros pisau yang berputar, pasang pula pengantar sebagai penyiku benda kerja.Hati-hati terhadap pisau yang berputar pada poros mesin, pergunakan selalu alat pengaman penutup poros pisau.

7) Keselamatan Kerja
a)Periksalah keadaan mesin sebelum dioperasikan
b)Pegang ketam tangan sessuai dengan fungsi pegangan jang ada.
c)Jangan menghidupkan mesin sebelum alas depan diletakkan diujung kayu pekerjaan
d)Pda waktu bekerja pakailah peralatan keselamatan kerja permanen (sepatu, kaca mata, dsb.)
e)Usahakan kayu jang akan diketam bebas dari mata kayu, paku dsb.
f)Jika mesin tidak terpakai taruh dengan posisi miring, atau taruh dengan posisi terganjal bagian alas depan/belakang.

Lampiran Materi

Bentuk-bentuk komponen tidak terbatas pada bentuk yang sederhana.
Pekerjaan membuat komponen bangunan sendiri meliputi:
•pekerjaan membelah kayu
•membelah tirus
•memotong siku
•memotong miring
•membuat coakan
•membuat sponing
•membuat sambungan purus
•membuat alur
•membuat champher
•membuat sambungan lidah
•meratakam licin permukaan
•mengetam miring
•mengetam sponing
•mengetam tebal kayu
•mengetam kayu tipis
•mengetam kepala kayu
Merakit adalah menyambungkan beberapa komponen menjadi suatu produk yang utuh sesuai dengan rancangan yang ada.
Menyetel adalah sebagian pekerjaan dari merakit dengan mempertimbangkan kualitas sambungan antar komponen.
Perlengkapan sambungan
Bahan penyambung: baut, paku, pasak kayu, perekat, sambungan gigi, pelat penyambung
Peralatan penyambung: obeng, palu kayu, palu besi dsb
Pelaksanaan pekerjaan perakitan
Kerangka unit yang terbentuk dari komponen direkatkan menjadi satu bagian konstuksi.
Bagian sambungan dikokohkan dengan bahan sambungan (fix atau knock-down) dengan menggunakan alat yang sesuai.

















Lampiran Materi

Membereskan pekerjaan
Adalah mengemasi peralatan kerja, membersihkan, dan menyimpan peralatan tersebut pada tempatnya, membersihkan tempat kerja dan mengelola bahan sisa
Prosedur pembersihan lokasi pekerjaan
Agar tempat kerja yang kita gunakan tidak membahayakan pengguna, baik dari sisi kesehatan dan keselamatan kerja maka diharuskan adanya pekerjaan membereskan lokasi pekerjaan. Pembersihan dilakukan di seluruh unit/tempat. Pemebersihan dilakukan pada bagian atas terlebih dahulu lalu dilanjutkan ke bagian bawah hal ini dilakukan untuk efektifitas pekerjaan.
Prosedur penyimpanan bahan(pakai atau sisa)
Selain pembersihan lokasi, penyimpanan bahan juga merupakan rangkaian membereskan pekerjaan. Bahan atau komponen yang telah siap untuk diproses selanjutnya, disimpan pada tempat yang aman dan memperhatikan hal-hal yang telah disebutkan diatas.
Untuk bahan sisa, apabila masih benar-benar masih dapat dipergunakan maka diletakan kembali pada tumpukan bahan awal, dan bahan sisa yang sudah tidak dapat dipergunakan kembali dikumpulkan dan dibuang pada tempat pembuangan atau dibakar.
Prosedur perawatan dan penyimpanan peralatan/mesin kerja
Dalam praktek kerja kayu yang dilakukan, salah satu faktor yang mempengaruhi mutu hasil praktek kita adalah kondisi peralatan atau mesin yang kita gunakan. Apabila mesin tersebut rusak atau terjadi gangguan, maka akan dalam mengerjakan komponen idak akan maksimal. Oleh karena itu, diharuskan adanya perawatan terhadap mesin/peraltan tersebut.
Dari hal kebersihan, ketajaman dsb sertra didimpan pada tempat yang benar-benar aman agar kondisi keawetan peralatan tetap terjaga.

Menyiapkan proses konstruksi kayu kelas X

LAMPIRAN MATERI
Persyaratan jaminan mutu perusahaan konstruksi
Ketentuan syarat jaminan kualitas meliputi:
1.Lingkungan pekerjaan
2.Alat-alat dan pakaian keselamatan kerja yang digunakan
3.Peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan
4.Bahan yang dapat menunjang persyaratan jaminan kualitas
Persyaratan Jaminan Kualitas Perusahaan meliputi hal-hal:
1.Kualitas finishing
2.Kualitas kekuatan sambungan
3.Kualitas bentuk
4.Waktu penyelesaian pekerjaan
Kegiatan konstruksi meliputi :
1. Persiapan tempat kerja
Pembersihan daerah kerja
Memasang dudukan gergaji
Gudang bahan
2.Persiapan bahan
Penumpukan bahan
Mengukur dan menandai
Memotong dan mendistribusikan
3. Perakitan
4. Pemasangan dan pengencangan
Paku, Sekrup, Baut, Angker, Paku beton
Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan kerja untuk pekerjaan perencanaan konstruksi kayu.
Ketentuan yang memenuhi syarat tentang penyelenggaraan keselamatan dapat meliputi:
1.Lingkungan pekerjaan
2.Keadaan cuaca yang tidak menguntungkan
3.Perlindungan bagi pekerja
4.Perlindungan bagi kepentingan umum.
Panduan cara penanganan yang digunakan sesuai dengan standar mutakhir yang berlaku. Tatacara dan perlengkapan keadaan darurat meliputi:
1.Penangulangan kebakaran
2.Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
3.Cara penyelamatan
Tanggung jawab keselamatan diterapkan pada:
1.perlidungan diri
2.saling menjaga keselamatan (menerapkan kepedulian)
3.perlindungan kepentingan umum dan lingkungan
4.laporan kecelakaan dilakukan lisan atau tertulis
Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan
1.Keamanan lingkungan tempat kerja
2.Pakaian dan peralatan yang melindungi
Topi/helm (safety helm)
Sebagai kenyamanan dan keamanan bila bekerja diterik matahari maupun keamanan/pelindung kepala bila tertimpa benda dari atas kepala
Penutup telinga (ear plug)
Sebagai pelindung telinga dari suara kebisingan (meredam kebisingan) dan melindungi telinga dari benda-benda halus agar tidak masuk kedalam telinga
Masker pelindung mata/kacamata
Sebagai pelindung mata dari benda-benda kecil agar tidak mengenai mata yang dapat mengakibatkan kerusakan mata/kebutaan. Masker dapat berupa kacamata bening atau kacamata hitam/gelap. Kacamata hitam/gelap berfungsi mengurangi intensitas cahaya.
Masker hidung
Berfungsi menghambat debu-debu halus agar tidak masuk ke dalam paru-paru, sehingga resiko kerusakan saluran pernapasan dan paru-paru dapat diminimalisir.
Sabuk pengaman (safety belt)
Alat untuk mengikatkan badan pada tiang, sehingga orang yang bekerja di suatu ketinggian dapat bekerja dengan dua tangan
Sarung tangan kulit
Melindungi telapak tangan dari benda tajam/runcing/gesekan/getaran maupun aliran listrik.
Pakaian kerja (wear pack)
Mempunyai persyaratan nyaman dipakai (dari bahan kapas), menyerap keringat, mudah untuk melakukan aktifitas/gerakan, misal: jongkok, berjalan, berlari, memanjat (tidak terlalu longgar atau terlalu sempit).
Sepatu (civil shoes)
Biasanya dari kulit sol sepatu keras dapat melindungi kaki dari benda-benda runcing/tajam, pada ujung depan sepatu terdapat plat baja yang bisa menahan beban sampai lebih dari 1 ton
3.Penggunaan alat-alat dan peralatan
4.Penanganan bahan
Penempatan bahan-bahan seperti papan kayu dan balik kayu ditempatkan sedemikian rupa, sehingga mudah dijangkau, tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan efisien
Kebutuhan bahan serta perlengkapan dan peralatan.
Bahan, perlengkapan serta peralatan disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang kita lakukan.
Bahan
Syarat-syarat fisik kayu juga harus diperhatikan antara lain:
  • Kayu sebaiknya lurus (tidak terlalu melengkung)
  • Ukuran penampang kayu dari ujung yang satu ke ujung yang lain hampir sama
  • Tidak terdapat kayu muda/kowal/gubal
  • Tidak terdapat retak-retak pada sepanjang kayu
  • Kayu kering udara (tidak terlalu basah)
  • Kayu tidak lapuk/tidak kena rayap/tidak kena jamur
Perlengkapan dan peralatan.
Jumlah alat yang akan dipergunakan dengan pekerjaan yang akan kita lakukan, ketajaman serta memperhatikan keamanan dari masing-masing peralatan.
Gambar kerja, spesifikasi dan intruksi supervisi
Gambar kerja gambar teknis yang menjabarkan lebih lanjut gambar kerja, yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan. gambar ini dilengkapi dengan gambar detail untuk pelaksanaan.
Spesifikasi Teknis Adalah buku yang berisikan jenis bahan yang dipakai dalam rancangan. Menjelaskan persyaratan teknis akan mutu bahan, cara pengangkutan, penyimpanan dan pemasangan dan perawatan bahan selama pembangunan.
Intruksi : perintah atau arahan (untuk melakukan suatu pekerjaan atau melaksanakan suatu tugas);
supervisi : pengawasan utama; pengontrolan tertinggi
Perkakas dan peralatan untuk pekerjaan konstruksi kayu
1.Gergaji
2.Ketam
3.Pahat
4.Bor
5.Alat-alat pembantu
pollot dan kraspen
siku : siku biasa, siku serong, siku goyang, siku rangka
Meteran : meteran lipat, meteran gulung
Perusut
Palu: Palu besi, Palui kayu, Palu karet/plastik
Jangka : tongkat, tusuk, siar, bengkok
Obeng : tetap, tangkai bor, derik(ratel), spiral, kembang
Penjepit

KARAKTERISTIK BAHAN KAYU
Karakteristik bahan-bahan kayu
Sifat-sifat kayu: keawetan kayu, kekuatan kayu, dan sifat lain.
Keawetan kayu: jangka waktu dapat dipakai dengan tidak membahayakan konstruksi bangunan.
Kekuatan kayu: kekuatan kayu untuk memikul beban
Sifat-sifat lain: pengerjaan: mudah/tidak dikerjakan, retak, menyusut/memuai.

Keadaan permukaan
Warna dan pola serat, ukuran serat pori.
Kelas pemakaian kayu
1:Untuk serbaguna (jati, cendana)
2:Untuk konstruksi berat yang selalu berhubungan dengan cuaca luar/tanah basah.(walikukun, rasamala)
3:Untuk konstruksi berat di bawah atap, tidak tertanam dalam tanah basah(kamper, puspa, kuning)
4:Untuk konstruksi ringan di bawah atap(meranti, suren, duren)
5:Untuk konstruksi sementara
Kerusakan kayu:
Kerusakan yang mengakibatkan menurunnya kekuatan kayu: retak-retak, pecah, pelapukan, jamur, serangga.
Cacat-cacat kayu:
1.Kayu gubal:
Warnanya lebih muda daripada kayu terasnya, mudah terlepa, lembek dan mudah diserang oleh serangga atau jamur.
2.Mata kayu
Cacat yang merupakan bekas pertumbuhan cabang pada batangnya. Mengurangi kekuatan dan keindahan.
3.Serat seong
4.Kulit tersisip
kulit yang tumbuh didalam kayu, diakibatkan oleh karena pertumbuhan yang abnormal.
5.Pecah dan belah
Pengeringan yang tidak baik, kesalahan penebangan.
6.Retak-retak
7.Kayu lapuk
8.Serangan serangga, rayap, bubuk kayu, serangga penggerek
9.Serangan jamur kayu menjadi busuk, perubahan warna
10.Guratan merah

Persyaratan Standar Kelayakan Daerah Kerja Untuk Pekerjaan Konstruksi
1.Pembersihan daerah/area kerja
2.Memasang dudukan gergaji
3.Gudang bahan


Lampiran Materi

Menggunakan Perkakas dan Peralatan yang Tepat
Untuk Konstruksi

Perkakas dan peralatan yang biasa digunakan untuk proses konstruksi, dibagi menjadi 3 yaitu:
1.Alat sederhana
2.Alat/mesin tangan portable
3.Alat/mesin tetap(stationary engine)
Mesin portable adalah mesin yang dapat dipindahkan/jinjing/dibawa kemana-mana.
Mesin-mesin Tangan Listrik portable
Keuntungan :
Arus listrik selalu mudah didapat
Harga arus listrik lebih murah
Harga mesin agak ringan, karena kebanyakan merupakan mesin hobi
Kebisingan rendah
Kekurangan :
Berbahaya, berarus listrik
Biaya perawatan tinggi oleh operasi karena beban lebih (over load)
Agak berat
Motor Madang-kadang ada yang mengganggu frekuensi radio atau televisi.
Keamanan kerja
Gunakan alat pengaman kerja
Jauhkan dari daerah kerja
Jaga kebersihan
Jangan gunakan mesin tangan di dalam hujan dan disimpan ditempat yang kering
Jangan memaksa kerja mesin
Hindarkan kabel dari benda yang tajam, minyak, oli atau tempat yang panas.
Hindarkan sentuhan mesin pada benda kerja saat ditekan untuk menghidupkan motor
Perhatian tegangan arus yang digunakan
Hindarkan penggunaan mesin yang baut/sekrupnya hilang
Jangan gunakan mesin pada tempat yang mengandung gas yang mudah terbakar
Perhatikan cara penanganannya sesuai dengan buku petunjuk.
Mesin-mesin Tangan Listrik diantaranya:
1.Mesin Gergaji Portable
Fungsi untuk membelah dan memotong bahan.
2.Mesin Ketam Portable
Fungsi untuk meratakan permukaan kayu.
3.Mesin Router Portable
Fungsi untuk membuat profil, memingul benda verja, meratakan pelapis sintetik (formika), membuat alur dan banyak pengerjaan lainnya.
4. Mesin Jig Saw Portable
Fungsi untuk memotong benda kerja, memotong bentuk-bentuik lengkung, memperbesar lubang pada benda kerja, meotong lupus, memotong bersudut dan memotong bentuk lingkaran.
5Mesin Amplas Portable
Fungsi untuk menghaluskan permukaan benda kerja.
6.Mesin Bor Portable
Fungsi untuk membor, membuat lubang pada kayu, besi, plastik, beton atau bahan lain.
Sikap terhadap perlindungan arus listrik
Jangan menyentuh instalasi listrik
Panggilah instalator listrik apabila terjadi kerusakan
Gunakanlah di tempat yang kering
Jangan mengadakan pencabangan/mengubah-ngubah alat-alat pelindung
Pasanglah sekering untuk melindungi terhadap arus listrik
Alat-alat mesin tetap (stationary engine) jenis mesin
1.Ketam perata (hand planner)
2.Ketam penebal (planner and thecknesser)
3.Gergaji bundar berlengan (radial arm saw)
4.Gergaji belah bermeja (ripping saw)
5.Mesin pahat lubang persegi (hallow chisel mortiser)
6.Mesin gergaji pita (band saw)
7.Mesin pembentuk (shaper)




6 syarat-syarat kayu secara fisik untuk bahan komponen
Kayu sebaiknya lurus(tidak terlalu melengkung)
Ukuran penampang kayu dari ujung yang satu ke ujung yang lain hampir sama
Tidak terdapat kayu muda/kowal/gubal
Tidak terdapat retak-retak pada sepanjang kayu
Kayu kering udara (tidak terlalu basah)
Kayu tidak lapuk/tidak kena rayap/tidak kena jamur.
Peralatan yang dapat digunakan untuk memotong.
1.Gergaji potong sederhana
2.Mesin gergaji portable
3.Mesin Gergaji Bundar Berlengan (Radial Arm Saw)
Cara mengoperasikan atau penggunaan alat potong.
Gergaji potong sederhana
Gergajilah dengan tenang dan teratur terutama pada waktu mendorong dimana gigi-giginya sedang menyayat, tetapi sewaktu menariknya dpat dilakukan lebih cepat.
Waktu gigi-giginya menyayat tekanlah sedikit gergaji itu pada kayu
Waktu menarik jangan ditekan.
Mesin gergaji portable
Memotong lurus.
a)Berikan tanda pada benda kerja yang akan dipotong, letakkan pada posisi aman di atas bangku kerja
b)Usahakan permukaan benda kerja yang rata menempel pada bangku kerja
c)Atur kedudukan daun gergaji, usahakan maksimum 5 mm, di bawah permukaan benda kerja yang terpotong dengan cara dinaikkan atau diturunkan
d) Letakkan alas bagian depan gergaji bundar listrik usahakan daun gergaji tidak mengenai kayu pekerjaan dan jalankan mesin
e)Tunggu sampai putaran stabil dan mesin arahklan ke depan.

Mesin Gergaji Bundar Berlengan (Radial Arm Saw)
Memotong Siku dan Miring









Gambar 2a. Memotong siku Gambar 2.b. Memotong miring
Langkah-langkah yang harus dilakukan ádalah sebagai berikut:
a)Siapkan benda kerja/kayu yang akan dipotong
b)Pasang daun gergaji potong/daun gergaji kombinasi
c)Periksa kedudukan lengan terhadap pengantar dan posisi daun gergaji terhadap meja/kedudukan, selanjutnya kuncikan alat-alat pengunci
d)Geser daun gergaji kebelakang penghantar dan joke dalam keadaan terkunci pada lengan.
e)Atur tudung pengaman dengan jarak ± 6 mm dari permukaan kayu/benda kerja, bersihkan sekitar posisi daun gergaji agar tidak mengganggu proses pemotongan
f)Stel lengan dan pilih pada posisi tegak atau miring sesuai keinginan
g)Letakkan kayu pekerjaan pada dudukan, dimana sisi tebal kayu merapat pada penghantar dan sisi lebar menempel pada dudukan
h)Jalankan motor tunggu sampai putaran daun gergaji maksimal, kemudian pegang penarik daun gergaji dan buka kunci joke, pegang kayu/benda kerja dengan tangan kiri dan tarik daun gergaji dengan tangan kanan secara teratur untuk melakukan pemotongan
i)Apabila pemotongan selesai kembalikan daun gergaji pada posisi semula dan kuncikan joke pada lengan
j)Apabila melakukan pemotongan kayu berskala banyak dengan usuran yang sama, maka perlu menggunakan kayu penan (stop blok) pada salah satu ujung kayu dan tergantung dari posisi pemotongan
k)Bila sedang melakukan pemotongan pada kayu yang panjang, maka diperlukan alat bantu penan supaya kayu tidak terjungkit.

Lampiran Materi

Mendistribusikan komponen
Adalah menyalurkan sesuatu (produk/alat/bahan) komponen.
Kompoenen dalam proses konstruksi kayu seperti kuda-kuda, kusen, daun jendela/pintu
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendsitribusikan komponen
Admnistrasi yang berkenaan dengan penyaluran komponen
Komponen diberi tanda/label untuk kebutuhan proses selanjutnya
Pengamanan terhadap kecelakaan yang mungkin terjadi
Komponen ditempatkan secara aman, disusun secara rapi dan teratur sesuai persyaratan.
Membereskan pekerjaan
Adalah mengemasi peralatan kerja, membersihkan, dan menyimpan peralatan tersebut pada tempatnya, membersihkan tempat kerja dan mengelola bahan sisa
Prosedur pembersihan lokasi pekerjaan
Agar tempat kerja yang kita gunakan tidak membahayakan pengguna, baik dari sisi kesehatan dan keselamatan kerja maka diharuskan adanya pekerjaan membereskan lokasi pekerjaan. Pembersihan dilakukan di seluruh unit/tempat. Pemebersihan dilakukan pada bagian atas terlebih dahulu lalu dilanjutkan ke bagian bawah hal ini dilakukan untuk efektifitas pekerjaan.
Prosedur penyimpanan bahan(pakai atau sisa)
Selain pembersihan lokasi, penyimpanan bahan juga merupakan rangkaian membereskan pekerjaan. Bahan atau komponen yang telah siap untuk diproses selanjutnya, disimpan pada tempat yang aman dan memperhatikan hal-hal yang telah disebutkan diatas.
Untuk bahan sisa, apabila masih benar-benar masih dapat dipergunakan maka diletakan kembali pada tumpukan bahan awal, dan bahan sisa yang sudah tidak dapat dipergunakan kembali dikumpulkan dan dibuang pada tempat pembuangan atau dibakar.

Prosedur perawatan dan penyimpanan peralatan/mesin kerja
Dalam praktek kerja kayu yang dilakukan, salah satu faktor yang mempengaruhi mutu hasil praktek kita adalah kondisi peralatan atau mesin yang kita gunakan. Apabila mesin tersebut rusak atau terjadi gangguan, maka akan dalam mengerjakan komponen idak akan maksimal. Oleh karena itu, diharuskan adanya perawatan terhadap mesin/peraltan tersebut.
Dari hal kebersihan, ketajaman dsb sertra didimpan pada tempat yang benar-benar aman agar kondisi keawetan peralatan tetap terjaga.